27. ILY 3000

7.3K 696 42
                                    

HELLO, GEENGS! SALAM HANGAT DARI MOMMY KALIAAN! MOMY KECEBONG, MOMY AGBEROS DAN MOMY MILENIAL.

SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU DAN VOTE YAA.

JANGAN LUPA JUGA KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA DI BAB INI.

UNTUK MEMBACA BAB INI,

JANGAN LUPA PUTAR MULMED DI ATAS. KALAU TIDAK BISA, KALIAN BISA PUTAR MULMED

Stephanie poetri - I Love You 3000

UDAH SIAP BACA?

HAPPY READING!!!

27.  ILY 3000

Saat ini, Jericho, Gilang dan Joshua sedang bertamu di rumah Aksara. Itu pun atas dasar perintah Aksara yang katanya tidak ada siapa-siapa di rumahnya. Tentu saja mereka tidak menolak. Rumah Aksara itu banyak rezeki. Makanan apa aja ada di rumah Aksara. Tinggal tepuk tangan sekali asisten rumah tangganya datang yang siap untuk menghidangkan makanan sesuai dengan kemauan mereka.

Kurang indah apalagi hidup Aksara? Gitu bisa-bisanya Aksara mau tukeran hidup dengan Jericho yang setiap hari di kasih makan tempe goreng beracik bumbu ayam biar rasanya kayak ayam kata Enyaknya Jericho.

"Widiiihhh!" Seru Gilang melihat banyak makanan yang terhidang di depannya.

"Abisin. Jangan sampe gak abis." Ucap Aksara.

"Bungkus boleh? Lumayan nih buat stok seminggu di kosan." Ucap Joshua.

Yaelah Jo, yang ada basi tuh makanan. Kecuali setiap hari diangetin terus sampe jadi kerak. Joshua ini type anak sultan yang hobinya merendah. Padahal, bapaknya saja konglomerat Surabaya. Bisa-bisanya dia hidup di kosan tanpa ac.

Jericho sedari tadi tak mengeluarkan suara. Ia fokus menatap makanan di depannya. Ia bingung, mana dulu yang harus ia makan. Tanpa berpikir panjang Jericho mengambil semua lauk di depannya. Nasi? Jericho ingin menikmati makanan sesekali tanpa harus pakai nasi.

Aksara, Gilang dan Joshua dibuat melongo dengan porsi makan Jericho yang seperti gunung. Tak heran. Jericho ini type orang yang kalau makan harus laper banget. Biar nikmat katanya.

"Ayo, ayo, makan, woi. Jangan pada diem-diem bae. Anggap aja rumah----" Jericho menatap Aksara yang menatapnya dengan malas. Jericho berdeham. "Anggap aja rumah orang."

Sedangkan Joshua, ia sibuk mencari plastik dan memasukkan tiga ayam goreng, donat, gorengan ke dalamnya. Tak lupa juga ia membungkus nasi. Saat ia hendak menyomot satu ayam goreng lagi, tangannya dipukul oleh Gilang.

"Woi, bagi kampret! Gue nggak kebagian!"

"Lah, itu di piringmu ada satu," ucap Joshua.

"Cuman satu. Lo udah ambil tiga tadi. Jericho udah ambil tiga, lo mau nyomot lagi? Gak, gak, gak!" Gilang merebut piring ayam goreng tersebut dan memeluk paha ayam yang tersisa satu lagi.

"Bawa sini, Gil! Aku belum makan."

"Tuh ayam lo keluarin terus makan." Ucap Gilang.

"Itu buat di kosan. Harusnya kamu ngerti. Aku itu anak kosan dengan biaya yang seadanya. Ya otomatis makan pun seadanya. Aku----"

"Alah-alah!" Potong Gilang. "Banyak omong lo!"

"Twinggwal makwan ajwa ribwut lwo padwa," ucap Jericho dengan mulut yang penuh.

"Gwak uswah malwu-malwuin." Lanjut Jericho.

"Telen dulu tuh makanan!" Gilang menepuk mulut Jericho hingga membuat sang empu tersedak.

Hello, Aksara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang