Satu Atap

168 12 4
                                    

Saat ini taeyong sudah berada di brazil, lebih tepatnya ia tinggal di dalam rumah kai. waktu makan telah tiba, sean sudah duduk dimeja makan bersama krystal, tiba tiba kai dateng sambil menuntun taeyong.

Muka sean berubah menjadi kesal , ia merasa kehilangan nafsu makannya. ketika taeyong hendak duduk pada kursinya

Sean langsung berkata "aku tidak jadi makan, sudah hilang selera"

Taeyong tau jika putrinya risih karena kehadiran dirinya, hatinya sangat sakit mendapat penolakan dari sean

"Tunggu sean, kamu duduk saja biar aku yang makan di dapur" ucap taeyong yang berdiri ingin pergi.

"Semua akan makan disini bersama! yongie, kau duduk saja dan kamu Sean, kembali pada tempatmu" sahut kai tegas.

Taeyong menjawab lagi "tidak apa apa kai, aku juga belum terlalu lapar, aku akan ke taman saja dulu untuk mencari angin"

"Ty, kamu tidak perlu pergi, duduk saja lagi, kita akan makan bersama" ucap krystal yang menahan taeyong

"Udahlah mom, jika dia tidak mau gausah dipaksa" celetuk sean dengan sengaja.

"Tidak apa apa, nanti aku akan makan jika sudah lapar" jawab taeyong dengan tersenyum.

Taeyong duduk ditaman rumah kai, di bersandar pada sebuah kursi pahat kayu, matanya menatap bintang dan bulan yang bersinar memberi cahaya untuk bumi.

"Hanya sean yang aku punya, karena nya juga aku masih semangat untuk hidup. tapi saat ini putriku malah sangat membenciku, bahkan dia jijik denganku. aku tidak tau harus bagaimana lagi, tuhan" lirihnya sendiri dengan mata yang sudah berbinar-binar.

"Harusnya kamu cukup tau diri untuk tidak muncul dalam kehidupan ku, tidak ada gunanya kamu disini, lebih baik kamu pergi atau mungkin mati juga tidak masalah" sahut sean yang tiba tiba menghampiri nya

Taeyong yang terkejut dengan suara anaknya langsung menoleh, ia mendapati sean sedang berdiri dan melipat kedua tangannya

"Sean" panggilnya dengan lirih

"Lebih baik kamu jangan mengganggu hidupku" lanjut Sean.

"Kenapa kamu sangat membenci ku nak?" Tanya taeyong

"Kamu masih bertanya kenapa, kamu membuangku dan tidak mau mengurus aku kan. aku sangat malu karena sudah terlahir dari tubuhmu, kamu tidak pantas disebut ibu, tidak ada orang tua yang memberikan penderitaan untuk anaknya" tutur sean sambil menunjukkan amarahnya

"Kamu salah paham sean, aku tidak pernah membuangmu, justru aku menjauhkan mu dari segala macam bahaya. aku ingin kamu bahagia tanpa bayang bayang masa lalu ku, sean. aku sengaja menitipkan kamu pada kai, karena aku tidak ingin kamu merasa malu punya ibu seorang laki laki. aku sadar diri bukan orang yang baik, aku tidak ingin menjadi aib untukmu, maka dari itu aku tidak mau kamu tau semua ini" jelas taeyong yang sudah tak sanggup membendung air matanya

"Bohong! aku tidak percaya. kamu pasti merasa malu karena bisa mengandung bayi padahal tidak mempunyai rahim, kamu takut dunia tau akan keberadaan ku" sahut sean dengan greget

"Tidak sean, aku menyayangi mu, bahkan aku rela mengorbankan apapun demi kebahagiaan mu" ucap taeyong dengan tangisannya.

"Bagaimana jika aku meminta kamu untuk mati?" Tanya sean dengan serius

"Mati? kamu ingin aku mati? kamu begitu marah padaku, sampai kamu menginginkan nyawaku" jawab taeyong yang kaget mendengar pernyataan sean

"Iya, mati! karena kalo kamu mati, hidupku pasti akan kembali membaik. ibu dan ayah ku hanya daddy kai serta mommy krystal, kamu tidak pernah ada dalam hidupku!" Jelas sean yang sangat menyelekit.

Obsesi & Norma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang