Tidak Sadarkan Diri

182 10 1
                                    

Dokter datang ke rumah kai dan langsung memeriksa keadaan taeyong, tak lama haechan juga datang tapi tidak bersama mark. karena hari ini mark ada kerjaan yang tak bisa ditunda, haechan langsung masuk ke kamar taeyong karena pintunya terbuka , ia melihat sudah ada dokter yang menangani hyungnya.

"Hyung , bagaimana keadaan bubu?" Tanya haechan pada kai yang berdiri sedikit jauh dari dokter

"Dokter masih memeriksa nya chan, aku benar-benar takut, tadi ketika dikamar mandi ia mengalami pendarahan" jawab kai yang masih cemas

Kemudian dokter selesai memeriksa taeyong, dokter melihat ada beberapa obat yang tergeletak di meja samping ranjang. dokter mengetahui bahwa itu obat penyakit keras, tapi ia tidak bisa begitu saja menjelaskan penyakit apa yang diderita taeyong.

"Seperti nya dia kelelahan dan psikisnya sedikit terganggu karena stress" jelas dokter kepada kai dan haechan

"Tapi kenapa dia sampai pendarahan banyak seperti tadi dok?" Tanya kai yang bingung, karena ia takut sekali melihat kaki taeyong yang sudah banyak darah mengering

"Aku tadi sempat melihat obat di atas nakas, sepertinya itu obat penyakit keras, apakah tuan lee ada penyakit?" Tanya dokter penasaran

"Bubu tidak ada penyakit keras dok, kemarin ia hanya mengatakan itu vitamin biasa" jawab haechan yang sedikit merasa aneh

"Itu bukan vitamin, tuan. itu obat untuk penyakit keras , namun saya tidak bisa menjelaskan penyakit apa, coba nanti tanyakan pada tuan lee" jelas dokter singkat

"Baik dok, aku akan tanyakan nanti, terimakasih dokter" ucap kai

"Aku meresepkan beberapa vitamin , nanti bisa ditebus ke apotik luar ya, kalau begitu saya permisi tuan kai" ujar dokter itu kemudian keluar dari kamar taeyong

"Chan, bisakah kau tebus resep ini? kau gunakan saja mobilku didepan, sekalian tolong kau mampir ke supermarket yah ..  untuk membelikan beberapa buah dan sayur , agar taeyong bisa memakan nya nanti" ucap kai memberikan kunci mobilnya

"Baik hyung, aku pamit" jawab haechan langsung pergi keluar.

Kai mendekat ke arah taeyong, ia duduk di tepi ranjang dan melihat taeyong yang sangat pucat, ia merasa heran dan bingung dengan suatu hal yang sedang taeyong sembunyikan darinya.

Kai keluar dari kamar taeyong dan memanggil pelayan untuk membersihkan kamar mandi yang berada didalam kamar taeyong, setelah selesai dibersihkan, kai membuat kan bubur baru untuk taeyong, agar ketika sahabat nya sadar bisa langsung di makan.

Taeyong membuka mata lalu mengedarkan pandangannya, ia mengingat semalam sedang kesakitan dikamar mandi, dia menyibakkan selimut nya dan melihat dirinya sudah berganti pakaian serta kakinya juga sudah bersih.

"Yongie, kau sudah siuman" ucap kai yang berjalan ke arahnya sambil membawa nampan berisikan semangkuk bubur dan juga susu

"Hmm kau repot sekali harus membuat bubur, aku bisa makan makanan yang biasa kai" sahut taeyong merasa tidak enak dengan kebaikan kai, ia beruntung karena punya orang yang sebaik kai dan selalu peduli padanya.

Kai duduk didekat taeyong dan bertanya "Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Tidak kai, aku baik baik saja" jawabnya sambil senyum terpaksa

"Jangan lagi kau tutupi semua nya, aku tau kau masih diganggu oleh jaehyun kan" ucap kai tegas dan seperti menyelidiki sesuatu dari taeyong

"Kai" panggilnya lemah.
"Aaa .. aku sakit kai" ucapnya dengan takut, karena jujur saja taeyong tak ingin siapapun tau kondisinya

Obsesi & Norma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang