Kekejaman Sean

219 16 25
                                    

Taeyong sedang ditangani oleh dokter didalam ruang rawat, jaehyun menunggu diluar dengan khawatir.

Ponselnya berbunyi terdapat notifikasi dari istrinya , mengabarkan bahwa ia akan terbang ke LA karena ayahnya masuk ke rumah sakit.

Mereka menikah karena perjodohan , ayah rose dan jaehyun bekerja sama di LA. awalnya mereka saling menolak tapi lama kelamaan rose mencintai jaehyun, namun jaehyun saat ini masih menyimpan cintanya untuk taeyong

'jae , papih ku sakit, aku dan eomma akan terbang malam ini , saat ini aku sudah menuju bandara' isi pesan yang dikirimkan oleh rose

Jaehyun hanya melihat , dia enggan untuk membalasnya, jarang sekali jaehyun membalas pesan rose jika izin seperti itu, dia hanya cukup tau istrinya pergi kemana.

Perawat yang membantu dokter keluar dan memanggil jaehyun untuk masuk, di dalam dokter bicara pada jaehyun.

"Tangan tuan lee hanya memar di dalam saja, tidak ada luka serius nanti saya akan resepkan obat cream untuk membantu memarnya cepat mereda, setelah infus nya habis, anda bisa membawa tuan lee pulang ke rumah" jelas sang dokter

"Baik dok, terimakasih" jawab jaehyun sambil tersenyum, perawat serta dokter pergi keluar dari ruangan tersebut. jaehyun mengambil kursi untuk duduk disebelah taeyong, ia melihat hyungnya hanya diam bengong dengan wajah pucat

"Hyung" panggil jaehyun sambil memegang tangan taeyong yang sebelahnya.

"Terimakasih jae sudah membantuku" lirih taeyong dengan pelan tanpa melihat ke arah jaehyun

"Iya hyung, aku senang bisa membantumu, boleh aku bertanya?" Jawab jaehyun yang ingin bertanya

"Boleh, mau tanya apa?" Ucap taeyong dengan suara lemah

"Apakah sean selalu menyakiti mu seperti ini?" Tanya jaehyun ragu

"Aku sudah katakan bahwa dia membenciku, aku pun ragu jika dia dengan cepat bisa menyayangi ku. tapi ternyata dia hanya berpura pura, agar dia bisa mengetahui siapa ayah kandung nya" jawab taeyong

"Maafkan putri kita ya hyung, karena sudah berbuat kejam seperti ini kepadamu" ucap jaehyun

"Tidak apa apa, kamu tidak perlu khawatir. aku sudah terbiasa menerima hal seperti ini, dari kita masih bersama pun kamu sering menyakiti ku. aku sudah cukup kebal dengan semua rasa sakit ini, sean sudah sering mencelakai aku seperti ini, jadi aku akan selalu memaafkannya" jawab taeyong menoleh ke arah jaehyun sambil tersenyum, tidak ada air mata yang keluar, rasanya sudah begitu capek untuk menangisi nasibnya

"Maaf hyung, ini semua kesalahan ku. jika aku tidak memaksakan obsesiku dulu, kamu tidak akan menderita seperti sekarang" tutur jaehyun sambil menunduk

"Dia sangat mirip dengan mu jae, penuh dengan obsesi, selalu menggapai apapun yang menjadi keinginan nya, salah satu keinginan nya melihat aku secepatnya mati" sahut taeyong

"Aku janji akan mengubah sean , aku janji akan menjelaskan semuanya" ujar jaehyun dengan serius

"Tak perlu jae, kamu tidak perlu menjelaskan masa lalu kita didepan sean. dia tidak boleh membenci mu juga, sudah cukup aku saja yang dibenci olehnya. kamu harus menjaganya jae, saat ini hanya sean yang aku punya. sayangi dia seperti kamu menyayangi araa, ajarkan dia semua yang baik, anggap saja sean hanya memiliki ayah kandung" sahut taeyong dengan pasrah.

Jaehyun hanya terdiam mendengar penuturan hyungnya, dia tidak tau harus bagaimana. karena ia telah melihat jiplakan dirinya sendiri pada sean, tidak pernah dia sangka bahwa putri yang dilahirkan dengan pengorbanan besar oleh taeyong, ternyata malah menyakiti nya dengan sengaja dan secara sadar




Obsesi & Norma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang