Pertengkaran

175 11 9
                                    

"Yongieee , aku membawakan steak dari ibuku, yu kita makannn" ucap krystal berdiri didepan pintu kamar taeyong

Namun krystal merasa aneh kenapa tidak ada jawaban padahal pintunya tidak tertutup rapat, krystal mencoba membuka pintu nya.

Tiba tiba saja dia langsung tercengang dengan pemandangan didepannya, ia melihat sean sedang mencekik taeyong yang sudah mengap mengap karena tak bisa bernafas

"Sean! oh yaampun, hentikan nak" teriak krystal yang langsung berjalan cepat ke ranjang

Krystal berusaha melepaskan tangan sean karena taeyong sudah tidak bisa bernafas , namun sean masih belum mau melepaskan nya.

"Minggir mom" Bentak sean

"Sean, lepaskan! taeyong tidak bisa bernafas nak, arghhh" teriak krystal sambil mendorong sean hingga tersungkur ke samping taeyong

"Awww sshhh" lirih sean kesakitan karena dorongan krystal

"Yaampun yongie, kamu tidak apa apa?" Tanya krystal yang langsung membantu taeyong bangun, taeyong terduduk sambil batuk batuk karena lehernya sangat sakit

Kai yang mendengar keributan dari meja makan, langsung berjalan menghampiri kamar taeyong.

"Ada apa ini?" Tanya kai yang melihat kondisi taeyong dengan wajah serta leher memerah dan berantakan

"Sean tadi mencekik taeyong, tidak tau apa jadinya kalau aku tidak masuk ke kamar ini, taeyong pasti sudah kehilangan nyawanya" ucap krystal panik, karena taeyong masih kesusahan bernafas

Kai memberikan minum pada taeyong, dia langsung menarik putrinya turun dari ranjang.

"Sini sean! keterlaluan sekali kamu!" Ucap kai sambil emosi

Plakkkkk (suara tamparan keras)

Kai menampar bolak balik pipi sang anak hingga memerah, sean menatap tajam ke arah kai. dia memegang pipinya yang sakit, tadi ia sudah ditampar oleh taeyong dan sekarang ia mendapat tamparan lagi dari kai

"DAD! cukup! demi membela jalang ini, daddy berani menyakiti ku? lihat pipiku sampai memerah, daddy keterlaluan!" Ucap sean sambil menangis

"Kamu yang keterlaluan, orang yang baru saja kamu cekik itu adalah ibu kandung mu jung sean" Bentak kai dengan suara keras

"Dia pantas mati dad! dia hanya sampah yang tidak layak berada didunia ini" Jawab sean dengan ketus

"Sadarlah sean, dia yang mempertaruhkan nyawa nya untuk kamu sampai bisa berdiri tegak dihadapan daddy. sudah aku katakan berulang kali, jika kamu tidak mau menyayangi nya, jangan berikan ia luka batin atau fisik" Sahut kai yang sudah sangat tersulut emosi

"Asal daddy tau, dia baru saja kembali menjadi jalang. siang tadi ia memberikan tubuhnya secara gratis kepada daddy jaehyun, apakah itu ibu yang harus aku hormati? tidur dengan pria yang masih berstatus suami orang" Teriak sean dengan lantang

Seketika kai terdiam mendengar penuturan sean, karena ia juga cukup kaget. kai menoleh ke arah taeyong, terlihat wajah taeyong masih merah, matanya sudah berkaca kaca. lalu taeyong memberikan anggukan, artinya membenarkan pernyataan sean.

"Baik, mulai dari sekarang semua fasilitas dari taeyong, akan daddy ambil. kamu jijik kan dengan taeyong, kamu juga akan mulai masuk ke dinas maskapai minggu depan!" Ujar kai

"Daddy ga berhak mengambil itu semua, itu pemberian jalang ini, daddy tidak pernah memberikan aku fasilitas. dan mobil itu adalah milikku, tidak ada siapapun yang bisa merebutnya. kalo daddy sudah tidak menyayangi ku , aku akan tinggal bersama daddy jaehyun" jawab sean dengan kesal lalu keluar dari kamar taeyong.

Obsesi & Norma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang