Perjalanan Kediri

97 13 8
                                    

📖 Perjalanan Kediri : Perjalanan Kembali ke Jati Diri.

_________________

Setelah resign, 2021.

Malam itu aku sudah mempersiapkan semuanya untuk perjalanan panjangku bersama keluarga ke Kediri. Sekitar pukul 20.30 wib, semua sudah tertidur karna besok pagi-pagi sekali kami sudah harus berangkat. Tapi ....

drrrtt... drrrttt.... drrrttt...

7 panggilan tak terjawab pukul 01.56 wib.

"Nayshi... cepet bangun! Liat depan rumah kamu!!!" pesan whatsapp-nya.

"Hah, aku ketiduran." Bergegas aku langsung mengecek jendela dan pergi ke teras rumah.

"Pak, Gosend ya?" tanyaku pada seorang bapak-bapak yang berdiri diujung jalan –tenang saja, dia benar manusia kok.

"Iya, dengan neng Nayshi bukan ya?" tanyanya.

"Iya pak. Ini dari Arvino ya?" tanyaku.

"Iya neng. Maaf ya neng, saya bingung nyari alamatnya soalnya gatau mau nanya siapa," jelasnya.

"Iya, maaf juga pak ya. Makasih banyak," kataku.

Malam itu, Arvino sudah janji mau membawakan oleh-oleh khas Papua untukku. Tapi karna waktu liburnya tiba-tiba harus diundur dan kebetulan juga besok aku harus berangkat ke Kediri pagi-pagi sekali, jadi Arvino berinisiatif menitipkan oleh-oleh itu ke temannya lalu dikirimkan melalui gosend.

"Pinooo, maaf aku ketiduran. Tapi, asiiikk makasih ya oleh-olehnya buat bekel perjalanan ke Kediri. Baik-baik yaa di tanah Papua," kataku melalui whatsapp.

---

Aku terbangun saat mobil lagi-lagi berhenti di rest area. Sekarang sudah pukul 13.00 wib dan kami masih di sekitaran Jawa Tengah.

"Hhh... panas. Perjalanan masih jauh ya," gumamku.

"Nay, oleh-oleh dari Arvino enak ih. Kamu bilang makasih gak sama dia? Emang dia udah pulang?" tanya ibu yang sedari tadi justru memakan oleh-oleh dari Arvino.

"Itu dititipin ke temennya. Pinot gajadi pulang, katanya liburnya diundur jadi dia masih di Papua bu," jelasku lalu kembali memejamkan mata karna belum puas tertidur.

"Arvino udah jauh kok masih mau ajasih dari dulu ngurusin adik aku yang modelannya kayak gini hahaa," sindir kakak bercanda.

"Seberuntung itu lah akuuu," jawabku sambil memasang wajah so imut.

"Ihh kelakuan anak indihome kadang-kadang emang suka di luar nalar deh," sebalnya saat melihat ekspresi so imutku.

"Nay, tapi kamu udah siapin pertanyaan apa aja buat nanti di Kediri?" tanya kakak yang tiba-tiba serius.

"Cuma mau nanya, kenapa perjalanan dari Bandung ke Kediri jauh," kataku asal.

"Hei, gak boleh gitu. Kediri masih sama-sama di Jawa. Udah ada jalan tol yang memudahkan. Lagian juga kamu kan gak nyupir, cuma tidur aja di mobil. Nih, dengerin quotes ibu ...

"Tidak ada jarak yang terlalu jauh untuk ditempuh kalau memang kita sudah berniat untuk yang terbaik. Semoga saja ini adalah guru yang tepat untukmu," ibu mengingatkan.

Iya, jadi perjalanan ke Kediri ini adalah perjalananku untuk menemui guruku. Seseorang yang pada akhirnya aku temui setelah aku melewati kisah yang panjang dengan perjalanan yang tidak mudah.

Saat ini, alhamdulillah aku tidak lagi sendiri. Saat ini, setidaknya aku sudah memiliki tempat untuk bertanya perihal apapun. Setidaknya juga, sudah ada sosok guru yang akan membimbing dan mengarahkanku untuk jauh lebih baik dan berani dalam menghadapi hal-hal diluar kendaliku ini.

Indigo Crystal 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang