0.15

766 70 5
                                    

Neyl menghela nafas lelah, tugasnya hari ini sebenarnya tidak berat, namun ia merasa sangat lelah sekali ia ingin segera pulang dan bersantai ria bersama adiknya.


"Huh".


Melihat arloji di tangannya, Neyl terus menghitung menit ia ingin pulang, hatinya selalu mendesak untuk pulang, sesekali lelaki berambut panjang itu melihat hape nya yang masih mati, lelaki itu terus mendengus kesal.



"Neyl!".



Teriak Novia, dia berlari terpogoh pogoh dengan Salma, kedua perempuan itu terengah engah, lelah sekali mencari Neyl hari ini.

Neyl yang melihat kedua sahabatnya berlari tidak jelas hanya menatap bingung, Kenapa lagi dengan mereka berdua, Namun tak lama setelah mereka sampai dua gadis lagi berlari di belakangnya, Anggis dan Syarla.

Neyl menatap bingung, hari ini dia populer sekali banyak wanita yang mencarinya, tanpa sadar ia tersenyum lebar menatap mereka, sedangkan para perempuan yang melihat Neyl tersenyum hanya bergidik ketakutan.

"Aduh". Pekik Neyl kesakitan, setelah di toyor dengan kencang oleh satu satunya ughtea yang berada di sana.

Salma yang kesabarannya memang setipis tisu menggeram menatap Neyl dengan tajam.

"Ada apa?,". Tanya pemuda satu satunya di sana, dia bingung di tatap tajam oleh Salma, dan di cari oleh duo upin ipin, Anggis dan Syarla.

"Lu di cari dari tadi dimana aja ngumpetnya hey!". Dengan nada nyolot Salma menunjuk Neyl, wanita berhijab krem itu membenarkan letak kacamatanya yang merosot karena terlalu emosi.

"Gw dari ruangan BEM, anggota sekarang butuh penyuluhan sama pengarahan senior Sal, Lu kenapa marah marah sih". Neyl menjawab dengan raut bingung tidak mengerti, sedangkan Novia, Anggis dan Syarla hanya diam menatap keduanya.



"Sekarang udah pulangkan Neyl?".



Novia bertanya pelan yang diangguki Neyl, Salma yang melihat itu buru buru menarik Neyl keparkiran diikuti yang lainnya mengekori kedua temannya yang berjalan lebih dahulu.

"Hei, Hei ngapain gw di tarik tarik". Neyl memberontak namun Salma tak juga melepaskan, perempuan itu tidak main main dengan kekuatannya sekarang.



"Ayok kerumah sakit".



Neyl memandang Salma dengan lembut, perempuan berhijab itu mengingatkannya dengan sang adik yang ia tinggal di rumah sendirian, Neyl melihat Salma yang berkaca kaca, sebenarnya ada apa dengan Salma, kenapa ia seperti seseorang yang ketakutan dan panik.


Novia, Anggis dan Syarla melihat kejadian itu, Neyl yang dengan lembut mengusak hijab Salma memberikan ketenangan pada sahabat yang ia anggap adiknya, Novia, Anggis dan Syarla ikut berkaca kaca melihat itu.

"Ada apa?, Siapa yang sakit, lu kenapa Sal?". pemuda berambut panjang itu menenangkan Salma yang sudah menangis, Neyl menepuk nepuk kepala Salma pelan, memberi ketenangan pada gadis itu.



"N-Nab.. N-ab, Ke-Kej Keja-ng Kejang".




Salma berkata lirih sembari menangis, dia menatap Neyl yang hanya memandangnya kosong.



"Deg".


Neyl panik, kenapa adiknya bisa berada dirumah sakit dan kejang kejang?, ia menatap para sahabat perempuannya dengan cepat Neyl menarik mereka untuk masuk ke mobilnya.

"Ayo cepetan masuk kita ke Rumah Sakit!, Rumah Sakitnya apa Sal?". Neyl bertanya dengan raut tidak santai, ia kesal kepada dirinya sendiri yang membiarkan adiknya berada di Rumah Sakit sekarang, apa yang harus ia katakan kepada orang tuanya nanti.


DIKSI NADA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang