Selamat membaca
jangan lupa Vote nya
🔹
🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
Dua hari kemudian.
"Beneran kamu gak mau mampir dulu Rose." Tanya Lisa sebelum keluar dari mobil, mereka sudah kembali ke Jakarta, dan kini tengah berada di halaman rumah Alisha.
"Kapan kapan aja ya Al, aku harus siap siap untuk menghadiri pesta yang diadakan kantor suamiku nanti malam." sahut Rose.
"Baiklah, hati hati ya, salam sama mas Jimmy."
"Sip." Rose mengacungkan jari jempolnya, lalu Alisha keluar dari dalam mobil.
"Daah ..." keduanya saling melanbaikan tangan, lalu mobil yang dikendarain Rose mulai melaju meninggalkan halaman rumah Alisha.
Berbeda dengan terakhir kali saat Alisha meninggalkan rumah 2 hari yang lalu dalam keadaan gundah, hari ini dia terlihat sumringah, Alisha melangkah cepat meski sedikit kerepotan karena menenteng dua tas kerja dan laptop juga sebuah bungkusan besar.
Alisha langsung masuk begitu melihat pintu rumah yang tidak tertutup, mungkin ada tamu, tapi dia tak melihat satupun mobil terparkir disana, bahkan mobil suaminya pun tidak ada, dia pasti sudah kembali kekantor setelah menjemput dan mengantar pulang Nicole, tapi apa bi Sari lupa menutup pintu, pikirnya.
Tak mau berlarut memikirkan tentang itu, Alisha terus saja masuk, dia bermaksud langsung menemui Nicole dikamarnya, tetapi belum sempat menaiki anak tangga yang menuju lantai atas, rungunya menangkap sebuah suara, meski samar samar namun dia dapat mengenali sipemilik suara, wajahnya menjadi tegang seketika.
Alisha meletakkan tas dan bungkusan yang dia bawa ke atas meja dengan hati hati, lalu perlahan dia mendekati ruang makan dimana sumber suara itu berasal, semakin mendekat jantungnya semakin berdegup lebih kencang, dia berusaha membuang segala pikiran pikiran negatif yang muncul begitu saja, namun dadanya mulai merasakan sesak begitu suara itu semakin jelas ditelinganya meski tidak tahu apa yang tengah mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA TAELICE ,
Romancehanya tentang Taelice , bisa one shoot, Two shoot atau three shoot. Up ⬆️ Des 2022