Hay Sahabat Firosa
Sorry lama gak up
Sebenarnya aku sudah gak sabar mau menamatkan kisah ini
Tapi berhubung aku sudah memiliki kesibukan lain
Jadi menulisnya sedikit tersendatTapi jangan khawatir
Aku akan tetap terus menulis
Meski tidak seintens sebelumnyaSemoga tetap setia dengan kisah kisah yang aku tuangkan di wattpad ini
Ok selamat membaca
💜💛💜💛
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
Angin bertiup semilir di sela-sela dedaunan , suara sepoinya yang memainkan ranting-ranting pepohonan laksana alunan musik yang mengalun merdu di telinga , membuat kesejukan dan dingin nya suasana pagi hari di kawasan puncak ini semakin menenangkan , kabut putih yang masih menyelimuti daerah itu laksana awan di angkasa yang memanjakan mata, menyelimuti hamparan kebun teh di bawah bukit sana.
Udara dingin ini seperti tak mempengaruhi keasyikan seorang ibu dan anak laki-lakinya yang tengah memetik bunga-bunga liar di sekitar padang rumput itu, anak laki -laki itu nampak senang karena ditangannya sudah menggenggam beberapa putik bunga daisy putih , dirasa sudah cukup dia bergegas menghampiri wanita yang sejak tadi berdiri memperhatikan nya sambil tersenyum.
"Bunda ... bunganya sudah cukup." Ujar anak laki-laki itu memamerkan hasil panen nya dengan sumringah.
Wanita itu mengusap kepalanya dengan lembut lalu mengarahkan pandangannya ke sebuah arah.
"Ayo kita ketempat ayah." ajaknya.
Anak laki-laki itu langsung berlari ke arah di mana mata bulat indah sang ibu mengarah tadi , si wanita kembali tersenyum kemudian melangkahkan kakinya menyusul anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA TAELICE ,
Romancehanya tentang Taelice , bisa one shoot, Two shoot atau three shoot. Up ⬆️ Des 2022