💛 One Month : 3 💚

656 64 18
                                    


Hay Sahabat Firosa
aku sudah Up ya
silahkan di vote dan komen

enjoy reading

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
.
.

"Excuse me , miss ... would you like to order some food and drink ?"

"No thanks ." Sahut Lisa menanggapi tawaran salah seorang pramugari.

Saat ini Lisa sudah berada di dalam pesawat yang baru beberapa menit take off dari bandara international Honolulu yang akan membawanya kembali ketanah air , dia duduk sendiri sementara Jevan dan Rose berada di kursi paling depan , hanya berjarak 3 baris dari posisinya.

Sepanjang perjalanan Lisa hanya melamun, dia memandangi hamparan laut dengan tatapan kosong , sejak meninggalkan resort hatinya menjadi sangat hampa dan gelisah , serasa ada yang lepas dan menghilang entah apa penyebabnya.

Lisa menghela nafas pelan mengingat hanya beberapa jam lagi dia akan tiba di Jakarta, seharusnya dia senang bukan ?, namun entah mengapa rasanya seperti enggan kembali kesana , ke tempat di mana kenangan Jehan akan terus menghantuinya , itu artiny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menghela nafas pelan mengingat hanya beberapa jam lagi dia akan tiba di Jakarta, seharusnya dia senang bukan ?, namun entah mengapa rasanya seperti enggan kembali kesana , ke tempat di mana kenangan Jehan akan terus menghantuinya , itu artinya dia akan kembali pada kehidupan nya yang sepi hanya di temani kenangan bersama pria yang kini sudah pergi dari sisinya.

🔹🔸🔹🔸

Bandara Soetta

"Lisa , kamu pulanglah sendiri , aku dan Rose akan pulang bersama menggunakan taxy."

Lisa yang mengernyit heran mendengar permintaan Jevan , segera menarik tangan suaminya itu.

"Apa maksudmu Jevan ?, bagaimana nanti jika mang Asep menanyakan keberadaan mu , dia pasti akan bilang pada mama."

"Aku tidak peduli , semakin cepat mama tahu , bukankah itu lebih baik ?" ketus Jevan menghentakkan tangan Lisa hingga genggamannya terlepas.

"Tidak tidak sayang ... Lisa benar ." Rose menahan Jevan yang hendak merangkulnya , mendengar itu Jevan jadi bingung sendiri , mengapa Rose justru mendukung Lisa , dia menatap kekasihnya dengan tatapan aneh.

"Sayang ... aku tidak ingin karir ku hancur gara gara kecerobohanmu sayang ... kamu ingat kan ancaman papa mu ?" bisik Rose pada Jevan.

Jevan sontak teringat ancaman papanya jika dia kedapatan masih berhubungan dengan Rose, tentu saja Jevan jadi meradang , dengan sangat geram dia memukul salah satu koper yang berada di atas trolly.

"Brakk!"

Suara gebrakannya mengundang atensi orang orang di sekitarnya , Lisa sendiri sampai berjengit kaget, begitu juga dengan Rose.

"Sayang , tahan diri kamu, ada banyak orang disini." Rose berbisik pada kekasihnya itu sambil berusaha menenangkan Jevan dengan memberikan usapan lembut pada lengannya, tak lupa Rose membenarkan masker nya sendiri agar orang orang tidak mengenalinya, sebagai model ternama tentu dia tidak mau sampai tercoreng hanya gara gara kecerobohan Jevan.

DUNIA TAELICE  , Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang