Dan seperti yang sudah di tunggu tunggu Victory, akhirnya hari itu pun tiba, dengan tidak sabarannya pemuda itu bergegas menunggangi kuda hitamnya menuju danau ditengah hutan tempat dia dan Lalice berjanji akan bertemu kembali, senyumnya tak berhenti menghiasi wajahnya yang tampan, sepanjang perjalanan di benaknya hanya ada wajah Lalice.
Kali ini penampilan Victory terlihat berbeda, dia tak mengenakan pakaian kebesaran nya sebagai pangeran, melainkan seragam pengawal pribadinya, itu dilakukan agar Lalice tidak curiga, bukankah dia mengaku sebagai Julio , pengawal pribadi pangeran Victory.
Seperti biasa , pengawal pribadinya yaitu Julio serta beberapa pengawal lainnya akan setia mendampingi sang pangeran kemanapun dia pergi, namun kali ini Victory memintanya untuk membiarkan dia pergi sendiri , tentu saja Julio keberatan, karena dia harus memastikan keselamatan sang pangeran, meski Victory sudah memerintahkan agar tidak mengikutinya, namun Julio tetap kekeuh menolaknya, biar bagaimanapun dia harus melaksanakan kewajibannya sebagai pengawal pribadi yaitu menjaga keselamatan jiwa junjungannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Julio (pengawal pribadi Victory) ...
Akhirnya Victory harus mengalah, dia tidak ingin berdebat dengan Julio, karena pasti akan sia sia, pengawal pribadinya itu memang sangat disiplin dalam menjalankan tugasnya, alhasil Victory hanya meminta agar Julio dan lainnya menjaganya dari kejauhan , dan tentu saja tanpa terlihat oleh Lalice, dan kali ini Julio setuju.
Victory Mulai memasuki area hutan dengan berjalan kaki, kuda hitamnya dia titipkan pada Julio, dengan langkah cepat Victory menapaki jalan setapak yang mengarah ke danau.
Beberapa saat kemudian dari kejauhan , netranya mulai menangkap area danau , Victory menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang memastikan sesuatu, senyum nya terbit begitu tahu jika ternyata dia sudah cukup jauh masuk kedalam hutan tanpa diikuti oleh pengawal pengawalnya.
Lalu Victory melanjutkan langkahnya, dan tibalah dia di tepi danau , presensi Lalice belum terlihat di sana.
"Mungkin masih dalam perjalanan." Gumamnya.
Victory memutuskan untuk menunggu Lalice di bawah pohon.
Namun baru saja dia akan duduk tiba tiba seseorang mengejutkannya dari balik pohon yang akan menjadi tempatnya berteduh.
"Duarrr!!"
Meski sedikit kaget, tapi Victory langsung tersenyum senang begitu tahu siapa yang mengagetkannya yang membuatnya urung untuk duduk.
