Seluruh siswa SMA Bangun Jaya juga tau kalau Alika tergila-gila sama lelaki bernama Kaivan Gibran Madhava-lelaki paling ganteng, jenius serta paling dingin yang pernah ada. Bertahun- tahun lamanya Alika mengejar lelaki itu tapi nyatanya Kaivan tetap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haiiii cinggu 👋👋👋
Please banget sebelum baca vote dulu dong Xixixi
Selamat membaca 📖📚📚📚📚
****
"Malam Yah!" Alika berlari menghampiri Ayahnya yang berdiri di ambang pintu. Dia pun menyalimi tangan Ayahnya.
"Kok malem banget sih Yah baru pulang?" Alika cemberut. Ia mengikuti ayahnya yang berjalan masuk.
"Iya banyak kerjaan." Ayah meletakkan tasnya di ruang keluarga. "Bunda mana?"
"Lagi di atas." Ucap Alika. Ia duduk di samping ayahnya dan menyenderkan kepalanya manja. Ayah yang melihat itu langsung membelai rambut puteri semata wayangnya itu dengan sayang.
"Gimana sekolahnya?"
"Ya biasa Yah. Gitu-gitu aja."
"Trus gimana sama gebetan kamu itu?"
"Ah itu! Tau nggak yah kalau.." Alika membenarkan duduknya lalu dia mulai menceritakan apa yang dilihatnya sewaktu di rumah Kaivan. Ayah mendengarkan dengan serius, walaupun tampak sangat lelah sehabis pulang bekerja Ayah pasti akan selalu meluangkan waktu untuk mengobrol dengan keluarga. Kata Ayah kunci dari keberhasilan membina keluarga salah satunya adalah komunikasi.
Ayah manggut-manggut. "Ayah rasa, itu yang membuat dia jadi pribadi yang dingin."
"Mungkin!"
"Kalau gitu kamu harus lebih semangat sayang."
"Ah, Ayah. Susah. Hatinya sedingin es"
"Memang nggak ada yang mudah, tapi nggak ada yang nggak mungkin juga selagi kita mau berusaha."
Alika tersenyum simpul, "Benar kata Ayah." Perempuan itu memeluk Ayah dengan erat.
"Pokoknya harus terus semangat. Ibarat batu kalau ditetesin terus menerus suatu saat pasti akan berlubang juga kan?"
"Kalau batu ginjal, Yah?"
"ALIKA!!"
🪨🪨🪨
Mood Kaivan sedang tidak baik-baik saja, Alika tau itu. Itu pasti ada kaitannya dengan kejadian semalam di rumah lelaki itu. Siapa sih yang nggak malu jika orangtua mereka kedapatan bertengkar di hadapan teman-temannya?
Maka dari itu Alika sangat maklum jika hari ini Kaivan tidak bicara. Lebih dingin dari biasanya.
Sepulang sekolah Alika mengikuti lelaki itu. Dia tau pasti bahwa Kaivan tidak akan langsung pulang.
