Ciuman Paksa

308 74 57
                                    

Haiii cinggu 👋👋👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii cinggu 👋👋👋

Semoga ada nih yang nungguin ceritanya
Jangan lupa vote yah dan komen sebanyak-banyaknya

Selamat membacaaaaa 📖

****

Kaivan POV

"Perkenalkan, saya calon suaminya Alika." Ucap gue lugas. Entah apa yang di pikiran gue saat itu waktu mengatakan ini. Bahkan gue nggak memikirkan dampak yang akan terjadi setelahnya. Kontan semua mata di ruangan itu menatap gue.

"Nama saya Kaivan." Gue memperkenalkan diri. Alika semakin melotot ke arah gue. Menatap gue sengit. Wanita itu lalu menarik tangan gue keluar.

"Eh tunggu—" teriak ayah Alika.

"Ini Kaivan yang sering kamu bicarakan itu bukan dek?"

Alika menutup kupingnya sambil menarik gue keluar. Seulas senyum tersungging di wajah gue ketika tau bahwa Alika sering membicarakan gue.

💋💋💋

"Maksud lo apa hah bilang kaya gitu ke orang tua gue?" Teriak Alika sengit.

"Aku cuman bantu kamu buat mencari jalan keluar?" Alika semakin melotot ke arah gue.

"Mencari jalan keluar? Lo malah memperumit keadaan tau nggak?"

Gue menghela nafas, mencoba menjelaskan duduk perkaranya. "Orangtua kamu menyuruh kamu untuk menikah kan? Kebetulan papah aku juga begitu. Toh apa salahnya menikah denganku? Bukannya itu yang selalu kamu impikan?"

Gue selalu ingat dari dulu Alika ingin menjadi pacar gue, bahkan wanita itu bilang kalau dia ingin menikahi gue saat dewasa nanti. Dan sekarang gue mewujudkannya. Lalu dimana letak kesalahan gue, kenapa wanita ini malah marah sedemikian rupa?

Alika tertawa sangat nyaring. Tapi bukan tawa bahagia namun terkesan hambar dan tanpa makna.

"Gue impikan kata lo? Lo yang mimpi!" Ucap Alika semakin marah, wanita itu bersiap berjalan pergi. Bahkan bahunya dengan sengaja menabrak ujung bahu gue. Gue mencekal tangannya untuk berhenti.

"Lepas!" Hardiknya marah.

Gue semakin bersikeras, gue nggak akan semudah itu melepaskannya pergi begitu saja. Gue dorong tubuhnya ke dinding. Gue cekal kedua tangannya ke atas kepala. Gue semakin memajukan tubuh.

"Mau apa lo hah?"

"Bilang alasannya, kenapa kamu nggak mau nikah sama aku?"

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang