Teman lama

135 11 3
                                    

Hallo guys, duh lama yah ga post. Soalnya kemaren2 lagi sibuk pindahan. Semoga masih ada aja yang nungguin kelanjutan percintaan mereka yah.
Sebelum baca, vote dan komen dulu yah xixi

Jakarta, 2023Honeymoon mereka berdua sudah berakhir, ini saatnya kembali ke realita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 2023
Honeymoon mereka berdua sudah berakhir, ini saatnya kembali ke realita. Tidak banyak kemajuan yang terjadi dalam hubungan pernikahan mereka. Masih saja seakan ada tembok tak kasat mata antara Kaivan dan Alika. Kaivan pikir setelah apa yang terjadi di Korea, wanita itu mulai membuka hatinya kembali untuk dia, namun nyatanya tidak. Alika masih saja menganggapnya orang asing.

Bahkan, diperparah dengan kejadian di gyeongbokgung tempo hari. Sejak saat itu Alika mengabaikannya. Benar-benar menganggapnya makhluk tak kasat mata.

Wanita itu bahkan dengan niatnya, pagi-pagi sekali untuk berangkat bekerja, dan pulang larut malam, tanpa menegur sedikit pun. Hanya meninggalkan seporsi sarapan di atas meja. Selebihnya pergi tanpa pamit. Kaivan tak bisa banyak protes karena berapa hari belakangan semenjak datang dari Korea dia benar-benar sibuk, banyak urusan kantor yang mesti dia selesaikan.

Kaivan yang dari awal ingin mengantarkan Alika untuk pergi ke kantor pun akhirnya pupus. Bahkan ketika bertemu di rumah sakit, wanita itu tak kalah dinginnya dengan di rumah, tak ada niatan untuk berbicara dengannya. Kaivan pun akhirnya tampak urung untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. Bingung bagaimana harusnya dia bersikap.

Kaivan berusaha untuk meluluhkan hati Alika, namun nyatanya sulit. Jika Alika menghindar dan mundur, biarlah dia yang maju dan mendekat agar tak ada jarak lagi diantara mereka.

Setiap hari, tanpa terkecuali Kaivan menunggui Alika pulang, di depan kantornya. Dia bahkan rela menunggu 2 jam lamanya untuk wanita itu. Namun, ada saja tingkah Alika yang seolah berkelit untuk pulang bersamanya. Kaivan pun terpaksa untuk selalu membuntutinya pulang naik taksi menuju rumah sakit. Sehabis menjenguk Bunda pun Alika masih enggan untuk diantarkannya pulang.

Bukan sekali dua kali bunda menanyai perihal hubungan mereka, namun sudah tak terhitung jumlahnya. Kaivan selalu menghindar dan mengatakan bahwa mereka baik-baik saja. Mungkin sebenarnya Kaivan juga sedang otomatis memantrai dirinya sendiri bahwa, 'hubungan mereka baik-baik saja'. Walaupun sebenarnya tidak demikian. Jangankan Bunda, Kaivan yakin orang awam saja pasti dapat menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan hubungan pernikahan mereka.

Tadinya Kaivan pikir ini akan berlangsung sebentar saja, nyatanya kejadian ini sudah berlangsung sebulan lebih. Dan mereka semakin seperti orang asing. Kaivan benci akan kenyataan ini! Dia benar-benar tak suka diabaikan, terlebih orang itu adalah Alika. Kaivan lebih memilihw Alika berteriak memakinya atau memukulnya saja kalau perlu ketimbang mendiamkannya seperti ini.

Kaivan mengingat-ngingat perilakunya dahulu terhadap Alika? Begini juga kah rasanya dulu Alika tiap kali diabaikan olehnya?

Sakit, dongkol, marah, frustasi, segala perasaan bercampur aduk menjadi satu. Namun saat itu Alika selalu dengan sabarnya dan tanpa mengeluh sedikit pun selalu ada di sampingnya. Hanya wanita itu yang sanggup menghadapi sikapnya yang selalu berubah-ubah itu. Jika Alika saja dulu sanggup menghadapi sikapnya yang selalu saja nampak menyebalkan, kenapa dia tidak? Maka dari itu, Kaivan bertekad untuk menyelesaikan saja masalahnya ketika sebuah undangan mendarat cantik di mejanya hari itu. Sebuah ide brilian tiba-tiba saja berputar di kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang