Malam Pertama

317 66 53
                                    

Haiiii cinggu gimana kabarnya?Pada nungguin kelanjutan Alika-Kaivan nggak?Semoga iya ya huhuKlo nggak aku nangis aja di pojokan bye 👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiiii cinggu gimana kabarnya?
Pada nungguin kelanjutan Alika-Kaivan nggak?
Semoga iya ya huhu
Klo nggak aku nangis aja di pojokan bye 👋

Sebelum baca votmen dulu yah
Xixi
Happy reading guys 📖📖📖

*****

Rumah mewah itu bergaya mediteranian. Warna abu-abu putih mendominasi dasar rumah tersebut. Terdiri 3 lantai dengan kolam renang di bagian belakang rumahnya.

Ketika Alika membuka pintu rumah tersebut hal pertama yang ia lakukan adalah berdecak kagum dengan desain di dalamnya. Dan dia suka itu.

Dengan tidak sabaran dia masuk ke dalam, lalu merebahkan badannya yang lelah di sofa.

"Gimana? Kamu suka?" Tanya Kaivan, ikut duduk di sampingnya.

Alika mengangguk bersemangat, dibalas dengan senyuman merekah dari pria di sampingnya.

Sebenarnya ini rumah Kaivan, tapi semenjak akad pagi tadi pria itu mengatakan bahwa ini rumah mereka. Rumah yang mulai sekarang akan mereka tinggali semenjak mereka berdua sudah sah menjadi suami isteri. Sebenernya Alika ingin menolak karena tidak ingin tinggal hanya berdua saja dengan pria itu, tapi tidak mungkin mengingat status mereka berdua. Di tambah pria itu sudah mengatakan kepada bunda akan memboyongnya ke rumah mereka. Dan dia malas berdebat lebih lanjut.

Sudah semenjak dari pulang ke Indonesia ini Alika tidak banyak beristirahat. Waktu dan tenaganya terkuras habis di rumah sakit, menemani bunda. Paling bantar dia akan pulang sebentar untuk mandi.

Begitu juga Kaivan, pria itu akan izin di pagi hari untuk mengurus pekerjaan, lalu sorenya akan menemani Alika kembali di rumah sakit sampai malam tiba. Begitu terus selama berapa hari.

Maka dari itu, orangtua Alika meminta Alika untuk beristirahat sejenak di rumah. Karena mereka tau dia sangat lelah. Lagipula ini hari pertama merek sebagai suami isteri. Siapa tau kan mau berbuat sesuatu yang halal, begitu kata bundanya yang membuat Alika mendumel dalam hati sepanjang hari. Huh...

"Kamar gue di mana?" Tanya Alika. Dia benar-benar tidak sabar untuk menyentuh empuknya tempat tidur.

"Tuh di sebelah sana." Kata Kaivan menunjuk sebuah kamar.

Alika pun mengikuti arahan Kaivan menuju ke sebuah kamar. Ketika dia berada di ambang pintu, dia kebingungan dengan sikap pria itu yang mengikutinya.

"Lo ngapain?" Cibir Alika.

"Ya mau mandi. Atau kamu mau lebih?" Kerling Kaivan nakal menggoda.

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang