Hai guys pada nyariin gak? Sumpah lama bener nggak nulis. Kayak kehilangan mood aja nih. Kalian semangatin aku dong dengan cara vote dan komen sebanyak-banyaknya 🤣🤣🤣
Jakarta, 2013Hari ini seperti hari-hari sebelumnya Alika akan menemani Kaivan bermain basket. Kali ini agak berbeda, karena lelaki itu sedang bertanding dengan lawan dari kelas lain di lapangan outdoor. Pertandingan kali ini seru seru sekali, karena tim dari kelas mereka yang di pimpin oleh Kaivan, mencetak angka lebih unggul dari tim lawan.
Banyak sorak sorai yang terdengar selama pertandingan. Tentu saja suara yang paling nyaring adalah dari perempuan-perempuan pemuja Kaivan.
"Ayooo Kaivan kamu pasti bisa."
"Kaivan ya allah ganteng banget, gue meleyot liatnya."
"Kaivan kamu pasti menang!"
"Kaivan, ya tuhan ganteng banget. Gue rela lo hamilin!"
Buuurrsshhh!!
Anjing!
Seketika itu juga Alika yang sedang minum susu strawberry miliknya sambil menonton pertandingan langsung menyembur mendengar komentar seperti itu. Matanya melotot, menghunuskan tatapan membunuh pada perempuan yang berkomentar yang tidak-tidak pada Kaivan. Ingin rasanya Alika menguliti dan mencincang perempuan itu menjadi potongan-potongan tak berbentuk dan menjadikannya sup untuk makanan para bedebah! Namun sayang yang ditatap seakan tak menyadari atau menolak untuk peduli.
Alika menghentakkan kakinya kesal. Namun hanya sedetik, kekesalan itu tergantikan dengan lompatan kegirangan ketika Kaivan dengan coolnya melakukan gaya slam dunk sebagai penutup dari pertandingannya. Pertandingan ini di menangkan oleh tim Kaivan dengan perolehan angka yang sangat jauh.
Gemuruh sorak sorai dan teriakan kemenangan membahana di segala penjuru penonton yang sedang asyik menonton pertandingan.
Tetesan keringat yang membanjiri Kaivan di sebrang sana tidak mengurangi ketampanannya. Malah semakin membuat siapa saja rasanya akan semakin terpana. Lelaki itu mengusap keringat yang bercucuran dari wajahnya menggunakan punggung tangan.
Dari kejauhan Kaivan yang menyadari bahwa dirinya sedang menjadi tatapan lezatnya Alika, membalas tersenyum ke arah gadis itu. Hanya senyum tipis , yang jika orang lain tidak melihat dengan cermat, tidak akan menyadari itu.
Kaivan berjalan ke arah Alika yang sedang duduk di kursi penonton di depan ruang-ruang kelas. Namun sebelum dia mencapai ke sana, beberapa perempuan sudah berkerumun berlari ke arahnya sambil menyodorkan minum dan handuk kering.
Alika yang melihat pemandangan tidak mengenakan itu mendadak dongkol. Dia memilih untuk mengalihkan pandangannya saja daripada tercemar ketika melihat yang tidak-tidak! Dia memainkan hpnya, berusaha untuk mengalihkan fokusnya. Bibir manyunya menyerut susu strawberry semakin kencang, hinga bunyi prut prut pertanda sudah habis terdengar. Dia mendengus, matanya teralih menatap sepasang sepatu di hadapannya. Dia hafal betul pemilik sepatu itu tanpa harus melihat sedikit pun pada pemiliknya. Namun nyatanya matanya malah berkhianat dengan menyusuri ujung sepatu hingga menatap sepasang mata jernih yang sedang menatapnya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My first love
RomanceSeluruh siswa SMA Bangun Jaya juga tau kalau Alika tergila-gila sama lelaki bernama Kaivan Gibran Madhava-lelaki paling ganteng, jenius serta paling dingin yang pernah ada. Bertahun- tahun lamanya Alika mengejar lelaki itu tapi nyatanya Kaivan tetap...