DP 18

729 36 36
                                    

***
Hari ini Sean benar-benar kembali ke Jakarta, dia sampai di bandara pukul 14:46. Tepat saat dia keluar dari area bandara, sopirnya sudah menunggu di depan pintu masuk.

"Silakan masuk tuan," Sopir itu membuka pintu untuk Sean.

"Pak, bisa tolong belikan saya roti dan air mineral dulu?" Tanya Sean.

"Bisa tuan,"

Sean memberikan uang, kemudian sopir itu pergi untuk membeli apa yang Sean inginkan.

Sarapan di Yogyakarta dan makan siang di Jakarta? Itu adalah rekor tercepat Sean menyelesaikan pekerjaannya, biasanya dia akan sampai di Jakarta saat makan malam, tapi kali ini berbeda. Ditambah, semalam dia hanya tidur sebentar dan siangnya setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia langsung terbang ke Jakarta, sungguh melelahkan.

Setelah beberapa menit, akhirnya Sean sampai di rumah Lyra, tadi dia sempat tidur sebentar tapi saat tiba, dia langsung terbangun.

Sean membuka pintu mobilnya, dia terkejut karena Lyra benar-benar menunggunya didepan rumah. Lyra berlari kecil kemudian memeluk Sean, Sean hanya tersenyum saat Lyra menyambutnya dengan gembira, rasa lelah yang dia rasakan tadi mendadak hilang.

"Kangen," Gumam Lyra.

Sean makin tersenyum, dia mengecup kening Lyra sayang.

"Kangen hmm?" Tanya Sean, Lyra hanya mengangguk-angguk.

"Ayo masuk, pasti Om capek," Ajak Lyra.

Sean hanya menurut, gadisnya ini memang sangat manja, tapi ada kalanya dia juga bisa bersikap dewasa.

"Om mandi dulu gih, biar Lyly siapin makan siang," Ucap Lyra dengan tersenyum.

"Iya sayang, makasih," Sean berlalu ke kamar Lyra, sedangkan Lyra pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang untuk Sean.

"Berasa udah nikah nih gue, baru pulang langsung disambut istri, disuruh bersih-bersih, terus disiapin makanan, aduh, kenapa dua bulan itu lama," Gumam Sean sambil melepaskan pakaiannya.

Sean dengan cepat mandi, kemudian langsung turun kebawah begitu selesai dengan kegiatannya, dia melihat Lyra yang sedang menuangkan air minum ke dalam gelas, dia tersenyum, dia merasa sudah benar-benar menikah dengan Lyra.

"Sayang," Panggil Sean.

"Eh, Om udah selesai, sini Om, makan siang dulu," Ujar Lyra.

"Iya sayang, Lyly udah makan?"

"Udah, tadi sama Mami," Lyra ikut duduk disamping Sean.

"Terus, Mami kemana sekarang?"

"Ntah, tadi bilangnya arisan sih,"

Sean mengerti, dia mulai makan makanan yang sudah Lyra sediakan didalam piring.

"Mau nambah Om sayurnya?"

"Boleh, sini,"

Lyra menambahkan lagi sayur kedalam piring Sean, dia menemani Sean makan siang dengan senang, tidak sia-sia dia tadi masak dan menunggu Sean berjam-jam.

Setelah makan siang, mereka masuk kedalam kamar, Sean sepertinya harus tidur, matanya sudah sangat mengantuk.

"Om tidur aja, Lyly mau lanjut nonton drama," Ujar Lyra.

"Iya sayang," Sean merebahkan tubuhnya dan langsung tertidur.

Lyra melanjutkan nonton drama seperti yang dibilang tadi.

***
"Om,"

"Hmm,"

"Nanti mau pulang ke mansion apa rumah Mama?"

Duda PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang