Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adrian Wang, si anak tunggal kaya raya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seannanda, yang hidupnya gitu gitu aja.
Adrian Wang namanya.
Cucu dari pemilik Bank swasta terbesar di Indonesia, anak tunggal alias satu-satunya alias tidak ada lagi. Penerus keluarga meski anak itu justru punya cita-cita jadi pembalap. Hobi kebut-kebutannya ini jelas di tentang orang tua karena kalau dia celaka, tamat sudah marga keluarga. Sepupunya semua perempuan.
Jadi Adrian memutuskan untuk menyalurkan hobinya ini secara sembunyi-sembunyi, untungnya sampai saat ini belum sampai cidera, bisa bingung dia mencari alasan untuk menghilang kalau itu sampai terjadi.
Tapi sepertinya sampai satu bulan kedepan Adrian harus rela mengurung motor dan mobilnya sebab Kevin betulan pergi ke Australia dan mungkin akan kembali satu bulan kemudian.
"Kalau pak Adrian yang jaga suasana berubah jadi dingin ya? Beda banget sama pak Kevin sama bu Rana."
"Menurut gosip pak Adrian ini emang jarang banget ngomong. Cuma ham hem doang. Heran, kok bisa mereka bisa awet temenan?"
"Komplit, saling melengkapi. Satu introvert akut di tengah dua extrovert."
"Tapi pak Adrian ganteng banget. Kalem banget wajahnya, teduh."
Dua orang karyawan perempuan terlihat asik menggosipkan atasannya sendiri. Bukan apa-apa, Adrian ini jarang sekali datang, jadi kehadirannya kadang di nantikan karyawan perempuan, cuci mata katanya.
Sekilas Seannanda mendengar dua karyawan perempuan itu menggosip meski pikirannya masih teringat peristiwa kemarin siang.
Pak Adrian betulan tidak melihat dia kan kemarin? Mana mungkin? Tapi tatapannya terlampau lurus, tertuju tepat di mata.
