Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adrian Wang, hukum fisika itu beneran berlaku buat dia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seannanda, obatnya Adrian.
Vote.
"Itu cuma Xanax."
Cuma Xanax katanya.
Padahal mami berharap Adrian mengelak, bukan mengakui kalau dirinya mengkonsumsi obat-obatan itu.
Xanax sendiri adalah merk dari obat jenis alprazolam, golongannya masuk ke psikotropika tingkat IV jenis benzodiazepin.
Alprazolam sendiri memberikan efek ketenangan, mengurangi ketegangan pada saraf dan menurunkan kecemasan. Saat kepala kita di penuhi dengan banyak suara, jika mengkonsumsi obat ini maka semuanya akan mendadak hening, hilang di telan ketenangan meski itu tidak bertahan lama.
Konsumsi jangka panjang jelas akan memberi efek kecanduan dan akan butuh proses rehabilitasi cukup panjang terlebih jika mengkonsumsinya sembarangan.
"Drian....
Mendadak mami merasa lemas, putranya selama ini terlihat baik-baik saja, malah terlalu anteng untuk ukuran anak orang kaya. Jadi begini situasi sebenarnya di balik tenangnya Adrian selama ini?
"Ada masalah apa hidup kamu? Kenapa harus butuh obat-obatan kayak gitu? Kakek mu tau, tamat kamu Adrian Alexander Wang!"
"Adrian, kamu kalau ada masalah cerita sama mami ya nak? Mami siap dengerin Drian kapanpun, jangan kayak gini ya?"
Papi terlihat marah sementara mami nyaris menangis. Adrian?
Dia bersikap biasa saja. Seolah sidang keluarga ini bukan apa-apa.
