Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adrian Wang, kalem-kalem agak lain
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seannanda, nyatanya dia tukang nyosor juga.
Vote.
"Duduk yang bener dong mih, jangan ndlosoran gitu. Tadi di rumah sakit anaknya di kritik, sekarang sendirinya gitu."
Mami Evelyn menyikapinya acuh, tiba-tiba saja badannya lelah luar biasa padahal cuma pergi ke rumah sakit.
"Pih."
"Mm."
"Adrian baik-baik aja kan? Bayik mami gak bakal kenapa-napa kan ya?''
Papi paham sekarang, ternyata istrinya masih kepikiran soal laporan kesehatan Adrian dari dokter tadi.
"Bayi apanya, dia udah bisa bikin bayi kalau mami lupa. Udah bangkotan itu anak."
"Iiihh si papi maaah!" Mami merengek, bibirnya membentuk garis lengkung sempurna, nyaris menangis.
"Ya memang anakmu udah bukan bayi. Udah gede gitu, tinggal cari istri terus kita gantian ngurus cucu. Bosen ngurus dia mulu."
"Susah kalau anak sendiri punya saingan orang dalam, khawatir dikit di cemburuin. Anak mu itu loooh! Dokter tadi bilang.....
Perasaan orang tua mana yang tidak campur aduk setelah mendengar keterangan dokter bahwa anaknya tidak baik-baik saja? Baik Anggara, lebih-lebih Evelyn sejujurnya takut luar biasa saat dokter mengatakan bahwa kemungkinan Adrian ini pemakai dan sudah masuk pada tahap addicted.
Yang menjadi pertanyaan terbesar adalah, apa mungkin kakek tidak tau soal ini? Sedangkan laporan kesehatan Adrian ada padanya selama ini.
