"Querencia" adalah tempat di mana jiwa merasa betul-betul di rumah, di mana setiap sudut mengembalikan kenangan manis, dan di mana hati merasa damai dalam kehangatan yang diberikan oleh kenangan lama dan harapan baru.
Lee Juyeon ♡ Lee Hyunjae
♡Jujae...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjae menelan ludahnya gugup, matanya ia fokuskan pada sang pembaca soal dan telinganya ia buka lebar-lebar agar tidak terlewat satu soalpun dari Perlombaan Matematika tingkat SMA yang sedang ia ikuti kali ini, lomba individu seperti biasa tanpa membawa nama sekolah. Seperti biasa Hyunjae tidak memiliki banyak waktu mempersiapkan dirinya untuk belajar karena Sang Ayah yang tiba-tiba memberitahukan perlombaan itu dengan mendadak. Sebenarnya itu hanya sebuah perlombaan dari di sponsori oleh perusahaan Ayah Hyunjae. Hadiahnya sudah jelas berupa piala penghargaan, piagam, dan sejumlah uang tunai pendidikan. Jika kalian bertanya apakah Ayah Hyunjae menyuruh Hyunjae untuk selalu mengikuti setiap perlombaan yang ada hanya untuk uang? Jelas itu salah, uang dari semua perlombaan yang anaknya ikuti itu tidak ada artinya untuknya. Yang Pria itu inginkan hanyalah sebuah title kemenangan dari Hyunjae.
Sudah ada dua babak yang Hyunjae lewati dan kali ini hanya tersisa satu babak terakhir dan menyisakan tiga orang peserta termasuk Hyunjae sendiri. Hyunjae memiliki skor yang sama dengan satu peserta lainnya dan ini akan menentukan siapa yang akan membawa piala yang paling berkilauan itu.
"Indra berlari tiga kali lebih cepat dari kecepatan Abong berjalan kaki. Misalkan Abong yang lebih cerdas dari Indra menyalesaikan ujian pada pukul 02:00 siang dan mulai berjalan pulang. Indra menyelesaikan ujian pada pukul 02:12 siang dan berlari mengejar Abong. Pada pukul berapakah Indra tepat akan menyusul Abong?"
Begitu soal terakhir itu dibacakan Hyunjae langsung mencoretkan semua yang ia ketahui di atas kertas putih yang sudah memiliki banyak coretan lainnya. Dengan semua kemampuan yang ia miliki ia berhasil menghitung jawaban terakhir dari soal terakhir tadi. Hyunjae segera menekan bel berwarna merah itu.
"Baik, Hyunjae bisa menjawab terlebih dahulu. Apa jawabannya?"
"Waktu yang diperlukan oleh Indra untuk tepat menyusul Abong adalah tujuh menit yaitu pada pukul 02:12 + 00:07 sama dengan pukul 02:19 siang." Hyunjae menjawab soal itu namun detik berikutnya adalah suara bel kekalahan yang ia dapatkan.
"Jawabannya salah." ujar juri yang bertugas.
Tepat setelah itu peserta yang memiliki skor sama dengan Hyunjae langsung menekan bel untuk menjawab dan kembali dipersihlakan untuk menjawab.
"Waktu yang diperlukan oleh Indra untuk tepat menyusul Abong adalah tujuh menit yaitu pada pukul 02:12 + 00:06 sama dengan pukul 02:18 siang." Jawab peserta laki-laki yang seumuran dengannya itu.
"Benar!" seru juri tersebut dan para penonton yang mendukung saingan Hyunjae itu langsung bersorak gembira tak terkecuali anak itu sendiri.
Sementar Hyunjae dengan wajah pucatnya kini memandang ke arah bangku penonton tempat Ayahnya menonton Hyunjae. Tatapan yang tajam lebih dari biasanya yang Hyunjae dapatkan saat itu. Tak lama Sang Ayah berdiri dan pergi dari kerumunan ramainya penonton itu meninggalkan Hyunjae. Sudah jelas Sang Ayah pergi karena Hyunjae hanya bisa mendapatkan Juara Ke-2.