07

345 69 1
                                    

♡Querencia♡

Pairing : Juyeon & Hyunjae

Genre : Romance, Drama, School

Part : 07

Juyeon membuka pintu rumah yang bangunannya lebih dominan dengan kayu itu dengan perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juyeon membuka pintu rumah yang bangunannya lebih dominan dengan kayu itu dengan perlahan. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Ia mengintip ke satu kamar menunjukkan ibu tercintanya sedang tertidur pulas. Senyum tipisnya mencul pada wajah yang sedang kelelahan itu.

"Maaf, Hyung. Aku paham niatmu baik tapi... Aku takut. Aku takut kejadian yang Ibu alami dulu terulang kembali..."

"Aku bukan orang seperti kreditur-krediturmu itu, Juyeon. Aku sahabatmu, anggap saja aku saudaramu. Aku tidak akan memaksamu melunasinya jika kau belum siap"

"Tapi yang selama ini selalu menganggu ibuku itu saudaranya sendiri..."

Juyeon merebahkan tubuhnya diatas kasur mencari rasa nyaman untuk menghilangkan penat setelah beraktivitas seharian, sekolah dan bekerja. Maniknya menatap pada langit-langit kamarnya yang remang-remang itu. Memikirkan bagaimana cara cepat agar dirinya dan Ibunya bisa bertahan hidup sambil melunasi semua hutang yang ada.

Yang Juyeon miliki saat ini hanyalah Ibunya saja. Orang yang Juyeon percayai hanya Ibunya saja. Orang yang bisa memberikan rasa nyaman hanya Ibunya. Hanya Ibunya yang bisa membuat Juyeon tersenyum selama ini.

"Tetaplah kuat Bu, Juyeon juga akan selalu kuat"

***

Pagi ini Hyunjae sengaja berangkat lebih pagi dari biasanya hanya untuk bisa menyambut Juyeon datang ke sekolah. Menunggu di tempat parkir biasanya Juyeon memakirkan motornya.

"Eoh?" bingung Hyunjae pasalnya ia melihat Juyeon berjalan kaki dari luar gedung menuju gedung kelasnya, "Dia tidak naik motor?" itu tidak penting. Hyunjae segera menyusul Juyeon dan kembali menyamakan langkahnya dengan pria yang lebih tinggi darinya itu.

"Pagi, Juyeon" sapanya semangat. Yang disapa hanya menoleh sebentar lalu menjawabnya dengan deheman.

"Ini, susu dan roti untukmu" ucapnya lalu menunjukkan kantong kresek berisik susu dan roti itu.

"Tidak perlu. Untukmu saja" jawabnya setelah melirik kantong kresek itu.

"Eii. Aku juga punya untukku sendiri, kita bisa memakannya bersama nanti"

"Sudahlah..." ucap Juyeon lalu pergi meninggalkan Hyunjae yang merengut kesal sambil menatap punggung Juyeon menjauh.

"Hai, Kawan!" Younghoon merangkul Hyunjae tiba-tiba membuat pria manis itu sedikit kehilangan keseimbangan.

"Auh. Younghoon!"

"Apa yang kau lakukan berdiam diri disini?" tanyanya.

"Tidak ada" jawabnya dengan pipi yang menggembung.

Younghoon terkekeh lalu mencubit gemas pipi sahabatnya itu, "Pagi-pagi sudah kesal begitu, darah tinggi menantimu Hyunjae"

"Kim Younghoon! Kau menyebalkan!" kesalnya lalu melesat pergi meninggalkan Younghoon dan langsung disusul oleh sahabatnya itu.

***

Sepulang sekolah Hyunjae langsung menyusul Juyeon yang melesat pergi meninggalkan area sekolahnya. Hari ini sama sekali tidak ada kesempatan untuk mendekati Juyeon. Jika tidak di sekolah maka di luar sekolahpun masih bisa.

"Juyeon! Tunggu!" serunya.

Juyeon menoleh lalu berdecak kesal begitu menyadari Hyunjae sudah membuntutinya.

"Jangan ikuti aku. Aku harus pergi bekerja"

"Oh ayolah apa tidak ada waktu sebentar? Aku ingin menraktirmu makan enak hari ini"

"Cari orang lain saja. Aku tidak mau"

"Walaupun kau terus menolakku tapi kemarin kau masih mau menolongku, Juyeon. Kau melakukan itu pasti karena khawatir kepadaku kan?" ucapnya masih terus membuntuti Juyeon dari belakang.

"Omong kosong. Berhenti mengikutiku!"

"Apa kau sebegitunya membencinku?"

"Ya"

"Ouh. Kau terlalu jujur, dan itu menyakitkan" keluhnya dengan manja.

BRUK!

Juyeon menghentikan langkahnya tiba-tiba membuat Hyunjae tidak sengaja menubruk tubuh Juyeon yang ada tepat di depannya.

"Juyeon?"

"Aku tahu kau terus berusaha dekat denganku karena dari awal aku sudah menolakmu. Tapi mau bagaimanapun kamu berusaha kita tidak akan bisa dekat"

"Bisa, kok. Aku pasti akan bisa membuat kita selalu menempel. Aku sudah pernah bilang kan kalau aku akan membuatmu merasa nyaman denganku?" ucapnya dengan senyuman bangga.

"Jangan ikuti aku. Aku tidak punya waktu untuk bermain-main denganmu" ucapnya penuh penekanan lalu berjalan pergi meninggalkan Hyunjae. Ia menghela napasnya berat sedikit kecewa sebenarnya dengan perkataan Juyeon tadi.

"Dia memang mirip denganku. Dia pandai menyembunyikannya..." ucap Hyunjae lalu terkekeh kecil.

To Be Continued...

- 19.12.2022 -

[✓] Querencia | Jujae/Jumil ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang