"Hiks hiks huuaahhh, sus...... heeikss sus..." Tangis Pond yang berada diruang bermain merasa sepi
"Tuan muda ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang suster yang menjaga pond
"Sus kenapa sepi sekali Pond tidak suka merasa kesepian seperti ini hiks... Pond ingin adik hiks" ucap Pond pada susternya dengan mata yang masih berlinang air mata dan hidung yang memerah.
"Tuan muda ingin adik ternyata nanti saat nyonya besar pulang tuan muda bisa meminta adik pada nyonya" jawab suster yang menghapus airmata Pond kecil di pangkuanya
"Pond akan minta adik ke mama nanti"
Sambil mengusap air matanya."Sekarang tuan muda tidur yaa biar sus temenin disini" dengan sus membaring kan pond kecil di ranjang hingga tertidur.
"Ouwek... ouwekk.. hiks.... ouwek..."
Terdengar suara bayi menangis membangunkan pond yang sedang tertidur di kasurnya, membuatnya segera bergegas turun dari tempat tidurnya dan berlari mencari suara bayi itu berasal.
"Hikss...ouwek... ouwek..." lagi suara bayi itu semakin keras terdengar pond kembali berlari mencari keberadaan bayi itu berasal. Pond kini tengah berada di pekarangan rumah entah rumah siapa, dia melihat ada sebuah kardus di rerumputan tinggi dengan suara bayi di dalamnya.
""Imut... cantik... mengemaskan" itu yang di pikirkan Pond saat melihat bayi di dalam kardus itu. Pond mencoba mengengam tangan kecil bayi itu untuk sekedar menenangkan bayi yang menangis ini. Mencoba membelai lembut bayi ini hingga suara tangisnya menenang "suutt..... bayi tenang yaa, phi akan menjagamu sekarang" ucap Pond menenangkan si bayi
Gemas...
Itulah yang dirasakan Pond saat melihat bayi berkulit putih ini. Sampai ketika ia mendengar suara ledakan yang sangat keras hingga membuatnya dan bayi terkejut, bayi yang mulai tenang kini kembali menangis, Pond yang sama takut nya mendengar ledakan itu mencoba menggendong bayi dalam pangkuanya, " sutt... bayi tenang phi ada disini mama dan papa pasti akan menolong kita" Pond mencoba bersembunyi di dalam semak bersama bayi itu
Dar.... dar....
Kembali terdengar suara ledakan sepertinya suara ledakan itu berada di dalam rumah kosong itu, Pond terlalu takut untuk keluar dari semak itu kakinya sudah melemas untuk melarikan diri dari tempat itu dan bayi sudah tertidur lelap dalam pangkuanya. Senang rasanya melihat bayi ini tertidur di dalam pangkuanya Pond berjanji pada dirinya akan menjaga bayi ini bersamanya.
Tidak terasa memandang bayi yang tertidur dalam pangkuanya membuatnya juga merasakan kantuk dan berakhir tertidur bersama bayi yang berada di pangkuanya. Hingga pagi menjelang Pond terbangun karna rambutnya yang tak sengaja ditarik oleh bayi.
"Mam mam mam" ocehan bayi menarik rambut Pond membuatnya mengaduh sakit memohon pada bayi untuk melepaskanya, tapi apa daya ini adalah bayi yang blm mengerti apapun permohonan Pond tidak akan di berikan oleh si bayi hingga Pond mendengar suara orang tuanya.
"Pond.... Pond Naravit dimana kamu nak"
" ma... mama.... Pond di sini maa"
Balas Pond dengan menggendong bayi di lenganya mencoba untuk keluar dari rerumputan tinggi itu dengan tubuhnya yang masih kecil tampak sekali Pond kesulitan untuk membawa bayi dalam dekapanya."Tuan muda.... syukurlah kami menemukan mu" seorang suster dan pengawal berhasil bertemu Pond yang tertatih keluar dari rerumputan tinggi dengan sigab para pengawal segera membawa Pond beserta bayi yang ada dalam dekapanya bersama mereka. Membawa kembali kerumah keluarga Pond.
"Pond anak ku.... dari mana saja kamu nak" sambutan lirih sang ibu saat melihat anaknya yang dalam gendongan sang suster.
"Mama...." panggil sang anak merentangkan tanganya untuk bisa meraih dekapan sang ibu
" iya sayang mama di sini sekarang bersamamu nak, pond tidak akan merasa kesepian lagi" pelukan sang ibu.
"Mama izinkan bayi tinggal bersama kita yah maa" ucap Pond yang berada dalam pelukan ibunya
"Bayi??" Tanya kembali ibu pond melihat sekeliling memperhatikan suster dan para pengawal. Yang membawa kardus berisikan bayi sedang tertidur lelap di dalamnya.
"Maa boleh ya maa, Pond janji akan menjaganya" Pond melepaskan pelukan ibunya dan menyatukan kedua tanganya untuk memohon pada sang ibu.
Ibu hanya memandang anaknya, mendekat menuju bayi di dalam kardus disana. Bayi yang cantik mengemaskan
Sangat putih dan bersih orang tua mana yang tega membuang makhluk seindah ini pikir ibu Pond saat melihat bayi putih ini.Ibu Pond menurunkan Pond dari gendonganya, mencoba untuk mengendong bayi yang di liat tadi bayi ini tidur dengan damainya beselimutkan kain hijau bermotif bunga, dengan rajutan bertuliskan Phuwin.
"Boleh yah... ma, boleh yah maa" lagi Pond memohon ke ibunya untuk mengizinkan bayi tinggal. Sambil terus memegangi kaki ibunya, yang sedang mengendong sang bayi.
"Kita izin ke papa yah" jawab sang ibu pada Pond yang masih terus memohon.
"Mama.... bagaimana anak kita sudah ketemu!?" Khawatir sang ayah dari kejauhan segera berlari kearah mereka
"Ahh Pond sayang anak kebanggaan papa syukurlah kau kembali nak" peluk sang ayah pada Pond kecil yg tidak mau lepas dari kaki sang ibu
Hikss ouwekk.... ouwek....
Tangis sang bayi di gendongan sang ibu.
Yang terbangun oleh suara bas si ayah."Tunggu dulu apa ini bayi!? Istriku sejak kapan kau hamil dan melahirkan secepat itu!? Padahal baru kemarin kita melakukanya?" Bingung sang ayah yang melihat bayi di gendongan istrinya. Dengan Pond yang masih memegangi kaki sang ibu.
" Pond sayang sekarang kita bawa adik minum susu dulu yuk" ibu Pond mencoba untuk melepas cengraman Pond pada kakinya.
"Papa tolong bawa anakmu masuk,nanti akan aku ceritakan" suruh ibu Pond lagi pada suaminya
"Emm, yah sudahlah, ayok anak kebanggaan ayah mari kita masuk dan lihat adik berumu itu" sang ayah langsung mengendong Pond masuk ke dalam rumah yang tak henti menciumi Pond kecil ini.
"Papa bolehkah bayi tinggal bersama kita??" Ucap Pond dalam gendoangan sang ayah
"Emm" hanya itu jawaban sang ayah membuat Pond menunggu jawaban yang tak kunjung datang
"Huaahhhhh..... hikss.. hiks... ngee hekk hekk.....hiks...uaaaaaaa Pond ingin adik Pond ingin bayi jadi adik Pond uaAAAAaaaa hikss izinkan bayi jadi adik pond paa..." Pond menangis keras dalam gendongan ayah nyaa saat tidak mendapat jawaban.
"Ohhoo sutt sayang anak kebanggaan papa jangan menangis...., iyaa nanti bayi akan jadi adik Pond. Tapi Pond harus menjadi kakak yang baik untuk adik" sang ayah mencoba menenangkan Pond
"Hikss siap bos" setelah mendengar jawaban sang ayah Pond segera menghapus air matanya dan memberi hormat pada sang ayah
"Sekarang ayo kita susul adik dan mama" seru sang ayah.
Ayokk.......
Tbc.....
Udah lama yaa nggak up lagi.
Sekarang aku mau up kapal baru,
Geng joylada bakal ada di sini.Mudah mudahan kalian suka yaa
Jangan lupa vote, kemen, dan follow yaa
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dik Bro || PondPhuwin
RandomPond kecil merasa kesepian dan ingin memiliki seorang Adik untuk menghilangkan rasa kesepian di rumah. Mendapat adik yg menggemaskan, adalah hal yg paling di syukuri oleh Pond, sampai kapan pun