Phuwin disekolah setelah di antar oleh sang ibu phu langsung mengirim pesan kepada sang abang, untuk bisa menjemputnya sepulang sekolah nanti.
P'pond
P'Pond
Nanti pulang bareng phu.Oke.
Hanya itu yang dibalas oleh abangnya, tumben sekali Pond mengiriminya pesan sesingkat ini biasanya selalu saja ada emoji di belakang nya entah itu tertawa kecupan atau emoji lainya. Phu tidak ingin memikirkanya terlalu dalam.
"Hai Phuwin" panggil fourth teman sekelas Phuwin yang berlari menghampiri phu menuju kelas mereka
"Phuwin fourth " panggil seorang wanita berambut pendek dengan Bandon menghiasi kepalanya. Dia adalah Nonnie satu satunya teman wanita Phu.
"Iya non" jawab phu menghampiri Nonnie
"Phu apa kau sudah mengerjakan PR matematika dari pak Jamal?, aku boleh lihat yaa" Nonnie memohon
"APA!!? PR MATEMATIKA PAK JAMAL?? EMANG ADA???" Suara Fourth menggema membuat telinga Nonnie sakit rasanya.
"Iya ada kenpa? Kau juga blm mengerjakanya??" Seru Nonnie pada fourth
"Ini liat saja punya ku, tapi jangan lupa bayaranya" ucap phuwin memberikan buku PR nya kepada Nonnie dan fourth
"Makasih phu, nanti aku akan memberi kamu sesuatu" ucap Nonnie yang langsung mengambil buku phu dari tanganya
Jawab phu dengan anggukan kemudian kembali duduk pada bangku nya yang berada di sebelah Nonnie dan fourth di belakang Nonnie. Tak terasa bell masuk telah berbunyi Nonnie dan fourth telah selesai menyalin PR matematika mereka dari phuwin. Guru untuk masuk di jam pertama tak kunjung datang. terlihat ketua kelas yang entah dari mana memasuki kelas dan berbicara
"Hari ini pak Herman tidak bisa masuk"
"Yeyy jam kosong" teriak para murid, begitu juga Nonnie dan fourth ikut bersorak.
"Nik waktunya...." kata fourth menyentuh Nonnie, segera Nonnie mengambil laptop nya dan pindah ke sebelah bangku fourth meninggalkan phuwin disana.
Phu terlihat bingung akan kelakuan dua sahabatnya ini, tapi juga penasaran apa yang mereka lakukan di belakangnya.
" kalian ngapain??" Tanya phu membalikan tubuhnya
"Nonton" jawab Nonnie sambil memasang earphone pada laptop nya lalu mambaginya pada fourth.
"Nonton apa mau Nonton juga dong" kata phu menarik kursinya kesebelah fourth"Tidak kau tidak boleh menontonnya nanti kami akan di marah p'pond"
Dengan sigab fourth segera menutup layar laptop tersebut membuat phu semakin penasaran."P'pond tidak akan tau biarkan aku melihatnya" phu menarik narik tangan fourth untuk tidak menutupi layar disana hingga tak sadar tali earphone yg menancap di laptop terlepas hingga terdengar suara
"Aaagghhh ußsaa--" sungguh erotis sehingga semua orang yg berada di dalam kelas melihat ke arah mereka. Dengan panik nya Nonnie segera mengecilkan volume suara tersebut. Tangan fourth terlepas dari layar memperlihatkan video yg masih bergerak di sana memperlihatkan sebuah animasi yang di mana ada seorang pria kecil yang sedang berciuman dengan pria besar.
"Apa yang kalian tonton" Phuwin berkata sambil menutupi matanya dengan tanganya tapi sedikit mengintip di sela jari jari itu karana sedikit merasa penasaran. Bagaimana kelanjutan dari mereka di dalam cerita itu. Fourth dan Nonnie saliang bertatap, memperhatikan ekspresi phu yg masih mengintip di sela jarinya itu membuat Nonnie geram segera Ia menarik tangan phu yg menutupi wajahnya sambil berkata " klo mau liat, liat aja." bisikan itu pada telinga phuwin. Phu hanya bisa menelan ludahnya dan melepas tanganya dari wajah phu. Sungguh Naonnie sialan bagaimana dia bisa menonton seperti ini bersama fourth apa mereka pernah melakukannya. Tapi sungguh phu mulai penasaran dengan itu mungkin nanti dia akan memintanya pada fourth.Nett...nett...
Bell pulang sekolah telah berbunyi archen kini telah menunggu di depan kelas Nata dan Nara untuk kembali pulang bersama. Tapi sebelumnya Archen segera meraih Nara dan menariknya menjauh dari kerumunan para siswa yang berbondong berlari meninggalkan kelas mereka. Nata hanya bisa memperhatikan ke dua sahabatnya ini mungkin archen akan meminta maaf pada Nara pikirnya begitu dan pasti akan baikan seperti semula lagi.
"Nara gue mau minta maaf soal tadi pagi" ucap archen sedikit berbisik. Membuat Pond tidak dapat mendengar perkataan archen
"Hah??? Lo bilang apa sih Chen gue nggak denger" Pond sedikit berteriak karana masih terlalu bising. Archen kembali menarik Pond memasuki sebuah toilet yg terlihat cukup sepi dan tak ada orang yang melihat
"Chen lo mau ngapain gue sih, lepasin ngapain" Pond mencoba melepaskan gengaman archen pada lenganya tapi tenaganya tidak cukup kuat. Karna archen itu besar, dan cukup kuat membanting Pond ke dinding toilet tersebut mengungkung Pond dengan kedua tanganya. Archen menatapnya dengan serius mendekatkan wajah mereka, membuat Pond merinding ngeri dengan apa yang dilakukan sahabatnya ini. Hingga archen mambisikan kata diteliang Pond
"Nara gue minta maaf soal tadi pagi" ucap archen di telinga Pond deru nafas Archen membuat Pond tertawa
"Hahah sialan itu doang yg lo mau omongan??" Pond mendorong archen menjauh darinya. "Heheh " tawa archen menggaruk tengkuknya. "Iya gue maafin tapi bisa nggak jangan kaya tadi minta maafnya lu serem anjir" ucap Pond menepuk bahu sahabatnya ini."Nar satu lagi gue suka sama Nata" -archen
"Terus ???" -Pond
"Yah gitu bisa nggak gue deketin nata??" -Archen
"Nanya gue..., bilang langsung ke anaknya lah" -Pond
"Lo nggak papa gue deketin nata?" Tanya archen memastikan
"Ngapa lu kaya minta izin gue, klo lo suka ya deketin aja sana, dah aah gue mau jemput adek gue" Pond berjalan meninggalkan Archen
"Beneran Nar," archen bersorak berjalan mengikuti Pond kemudian memeluk Pond dari belakang sambil berkata
"gue sayang sama lu walau lu bucin ma adek lu".Begitulah archen pria besar yang senang melakuan skinship mengingatkan pond pada Phuwin yang juga suka memeluknya dari belakang seperti ini, mungkin kalo ada yang melihatnya akan salah paham dengan kelakuan mereka sekarang. Seperti nata sekarang yg mengikuti mereka sejak bell sekolah berbunyi tadi.
"Nata.... " panggil Pond dari ke jauhan yang di iringi dengan Archen di belakangnya.
"Nat gue mau jemput phu dulu, lo sama archen ya" Pond
"Kenapa nggak bareng aja kan mobil archen masih muat, iya kan chen" nata melirik archen meminta persetujuan
Begitu juga Pond dan archen yang juga saling tatap. "I.. iya kan muat kok" jawab archen setelah dapat senggolan dari siku Nata.
"Tuh kan ya udah yuk bareng aja jemput phuwin nya" ucap nata menarik Pond masuk ke dalam mobil Archen untuk duduk di kursi sebelah kemudi yang biasanya di duduki oleh Nata.
"Nat gue di belakang aja" pinta Pond
"Nggak usah lu duduk situ aja gantian biar gue yg di belakang" ucap nata menduduki kuri belakang, membuat Archen yang termenung di samping pintu kemudi tak kunjung masuk."Chen... ayok" panggil nata menyadarkan lamuan Archen.
" eehh iya ayok..." jawab archen peda Nata.
Tbc
Vote, komen ,dan follow nya jangan lupa 😘
___________________
18 september 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Dik Bro || PondPhuwin
RandomPond kecil merasa kesepian dan ingin memiliki seorang Adik untuk menghilangkan rasa kesepian di rumah. Mendapat adik yg menggemaskan, adalah hal yg paling di syukuri oleh Pond, sampai kapan pun