6 💋

3.8K 173 2
                                    

"Phi..... ampun phi....... geli ampun..... aku tidak akan melakukannya lagi"

Phuwin memohon ampun pada Pond karna telah membohongi Pond dan berpura-pura pingsan ketika mereka sedang sarapan tadi.

"Tau kah kau klo phi sangat mengawatirkan mu"

Pond dengan tubuh nya yang berada di atas Phuwin yang sedang berbaring di ruang tv.

Setelah kejadian tadi malam mereka berdua tertidur diruang tv tidak ada apapun lagi setelah ciuman dan makan malam mereka tertidur seperti biasa dengan phu berada di dalam pelukan Pond.

Pond tidak marah ,tau menghukumnya seperti sebelumnya ketika phu ketauan menonton video tak senonoh yang ia dapat dari fourth. Apa lagi phu melakukan mastrubasi juga sekarang. Apa yang terjadi dengan Pond apakah dia sudah tidak sayang dengan adik nyaa ini.

"Aaaaaaaaahhh" teriak phuwin dengan pikirannya jika Pond sudah tidak sayang padanya.

"Kenapa berteriak ini masih pagi"

Pond yang sedang berjalan ke arah dapur untuk mencuci piring sedikit terganggu.

"P'Pond......." phu kembali menjerit manja, kemudian berlari ke arah Pond yang sedang mencuci piring memeluk Pond dari belakangnya dengan erat seolah Pond akan pergi meninggalkanya.

"Kenapa kau begitu manja emm ??, jangan seperti ini phi masih mencuci piring"

Phu mengabaikan ucapan Pond dia masih saja memeluk Pond dari belakang pelukanya semakin erat mengosok-gosokan hidung dan bibirnya di belakang leher Pond, itu membuat Pond geli dan sedikit merinding. Pond merapikan piring yang sudah ia cuci, ini waktunya untuk kembali menjahili adik manja nya.

Pond berbalik menghadap Phuwin meraih pinggang phu lalu mendorongnya hingga menyentuh meja pentri, menggendong phu untuk duduk di atas meja itu, mendekatkan wajahnya pada phu lalu menciuminya dari rahang, leher hingga dadanya.

"Aahh..."

Desah phu terdengar pond tersenyum mendengarnya. Berapa banyak video yang dia tonton, apa dia terangsang dengan Pond melakukan begini, Pond tidak hanya menciumi leher dan dadanya tapi tangan Pond juga ikut masuk ke dalam baju kaos phuwin, membelai punggung Phuwin lalu kedepan bermain dengan buah dada phu, merematnya lembut sesekali memainkan nipplenya.

"Aagrhh emmm...."

Phu sepertinya menikmati sentuhan Pond membuatnya merem melek kenikmatan, sampai Pond membuka sebagian kaosnya yang menampakan nipple yang sudah memerah, Pond mendekatkan wajahnya pada salah satu buah dadanya menjilat nipple itu di awal tapi lama kelamaan menjadi sebuah hisapan yang kuat, bagai fakum yang menyedot seolah itu akan mengeluarkan sesuatu. Sedangkan di sisi yang lain Pond masih membelai dan bermain mencubit, menekan, kadang memutarkan jarinya pada sisi nipple pink milik phuwin. Karna perlakuan itu membuat Phuwin mendesah kencang, rasa geli, perih dan nikmat menjadi satu sampai dimana phu merasakan Pond menghisap semakin kuat di dada nya membuat tanda kemerahan di nipple nya, bukan kemarahan lagi tapi lebam keunguan

"Aahh..... aaah.... P'pond... jangan begini , ini geli hah hah.... ngarrghh p'pond!!!!....."

Desah dan jeritan Phuwin semakin menjadi. Wajah phu merah padam, tanganya menutupi mulutnya ketika Pond melepaskan hisapanya tapi tidak dengan rematan di buah dada satunya membuat phu lemas bukan kepalang, jujur saja hanya dengan hisapan dan rematan Pond itu sedikit lagi membuatnya orgasme tanpa menyentuh si phu Junior di bawah nya. Jika saja Pond tidak berhenti mungkin dia sudah mengeluarkan carian putih kental di bawah sana.

Pond telah selesai bermain dengan adik manjanya ini, memperhatikan wajah phu yg memerah kemudian memindahkan tangan phu yang menutup mulutnya lalu mendekatkan wajahnya.

Dik Bro || PondPhuwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang