17

916 44 5
                                    

Hallo....

Kau dimana?

Di rumah teman ada apa?

Pulang ayah mau bicara padamu

aku akan meminta archen mengantarku

Tidak perlu ayah akan menyuruh supir kesana

Iya ayah.

Nata mengangkat telepon dari ayah, hal yang mengejutkan bagi Nata ini jarang terjadi. Apa yang akan ayahnya bicarakan, dengan cepat ia mengemasi barangnya keluar dari kamar Archen untuk berpamitan pada sang tuan rumah.

"Chen aku pamit ya" Nata ketika mobil keluarganya telah sampai di depan rumah archen. Archen mengangguk tapi tidak ingin melepaskan tanganya dari jari jari lentik Nata. "Besok masih bisa ketemu kok" Nata berbicara pada Archen yang tak kunjung melepaskan tanganya. Archen hanya memasang wajah yang melas sedih dengan bibir yang di majukan.

Cup....

Kecupan singkat di bibir yang menekuk  archen terbelalak kejut, Natanya  menciumnya lebih dulu itu membuat wajah itu memerah gemas dengan sudut bibir yang mengembang. "Aku pamit yaa." Ucap Nata kembali.

"Eem... hati-hati"

Archen pun menjawab dan melepas gengamanya. Mempersilakan Nata untuk memasuki mobil. Melambaikan tanganya ketika mobil itu pergi.

"Huhuhu kasian yang ditinggal pacarnya pulang..." Ini Gemini yang baru saja selesai dari hukuman.

"Kau sudah selesai mengerjakan tugas mu??" Archen yang berbalik melihat kedua remaja, salah satunya adalah adiknya dengan asik memeluk Fourth dari belakang dengan wajah yang mengejeknya.

"Sudah, aku mau pergi ke rumah Fourth dulu phi." Gemini dengan tangan di letakan kepundak Fourth sambil mendorongnya berjalan keluar pagar rumah mereka. Fourth yang di dorong hanya tersenyum manis sambil melambaikan tangan kepada Archen. "Bye bye phi"

Archen hanya diam memperhatikan mereka dan pergi masuk kembali kedalam rumahnya untuk beristirahat sebelum mendapatkan tugas mereka di hari esok

Aaggrhh~~~ p'pond ~~~ aahh phu~~~

Sial....

Archen yang baru saja memasuki rumahnya sudah di suguhi desahan sialan dari PondPhuwin, tidak tahu apa sang pemilik rumah kini sedang bersedih karna sang kekasih harus pergi yang padahal jutaan rindu masih belum mereda.  Malah sang teman yang mendapatkan jatah rindu dari sang adik yang pernah hilang.

Ia Archen baru mengetahuinya jika Phuwin adalah adiknya yang hilang balasan tahun lalu dan syukurnya ia dirawat dengan keluarga yang begitu baik, tidak, Pond dia bajingan, dia pernah meniduri phuwin ketika usianya masih belia meskipun yang memulai duluan phuwin, setidaknya Pond mau bertanggung jawab dan merelakan kehidupan damainya untuk masuk keluarga Aidyn yang gila ini. Setengah mafia pikir Archen terhadap keluarganya.
.
.
.






Cahaya Surya menembus trai abu memberikan rasa silau di mata yang terpejam pada sosok besar yang di peluk si mungil, Pond membuka matanya merasakan berat di dadanya disana phuwin yang masih terlelep. Pond mengusap matanya, mengelus kepala Phuwin sejenak lalu memindahkan tubuhnya untuk segera bangun. Dan membiarkan Phuwinnya masih dalam lelap.

Tok. ... tok...

"Nar gue mau keluar mau ikut cari sarapan nggak??"

Archen yang mengedor pintu membangunkan Phuwin dan Pond yang membuka pintu

"Nanti gue nyusul chen"

Dik Bro || PondPhuwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang