Daddy
"Joong archen mulai besok kamu pindah ke jepang untuk sementara"
Pesan masuk di hp Archen, hanya di lihat tidak di balas. Itu yang di lakukan archen setiap kali dapat pesan dari Ayahnya yang hanya sibuk kerja dan Archen hanya bisa menuruti kemauan ayahnya. Kalo tidak bisa habis hidupnya.
"Chen siapa??" Nata berbicara memandang wajah archen yang muram di sebelahnya.
" daddy, mulai besok aku pindah ke jepang"
Jawab archen lalu memeluk Nata yang ada di sampingnya."Emm, jadi besok lu pergi?"
Nata yang di peluk archen memletakan kepalanya pada bahu archen"Iya, katanya untuk sementara, kamu nggak papa aku pergi?"
Tanya archen pada nata
"Untuk sementara aja kan??, nggak papa kok kan kita bisa telpon chatan, masih bisa kan??" -nata
"Iyaa, tapi aku nggak bisa meluk kamu kaya gini"
Sedih archen harus meninggalkan Nata yang padahal baru saja ia merasakan kehangatan di sayang oleh orang yang ia cintai ini.
"Pond mulai besok Papah akan mengirimu ke jepang belajar dan mengurus perusahaan disana tidak ada bantahan, papa tidak akan membuang Phuwin jika kamu menurut, kamu bilang cinta kan pada Phuwin, turuti permintaan papa buat papa bangga disana, dan kembali lagi membawa Phuwin bersama mu"
Ucap sang Ayah tak ada bantahan dari Pond, mendengar perkataan ayah nya pond sedih karna harus berpisah dari phuwin, tapi ada sedikit rasa senang bahwa sang ayah tidak akan membuang phuwin tapi malah seperti merestui hubungan mereka.
"Pond tidak ingin berpisah dari phuwin"
Pond berucap, semoga ada sedikit perubahan dari pemikiran sang ayah
"Tidak ada bantahan, phuwin bukan anak sembarangan,kamu harus belajar disana buat papa bangga nak."
Ucap sang ayah penuh harap pada anaknya
"Maksud papa Phuwin bukan anak sembarangan apa?"
"Dia adalah anak dari investor terbesar papa,tuan Aidyn, kalo kamu ingin bersama anaknya kau juga harus sama hebatnya dengan dia paham maksud papa?"
"Pa-paham pah."
Pond terbata mendanger kebenaran yang ada ,yang benar saja malaikat kecil yang dulu ia temui itu adalah anak dari rekan kerja ayahnya. Tuan Aidyn dirasa pernah mendengar nama itu. Orang yang cukup berpengaruh di perusahaan ayahnya. Apapun yang terjadi Pond harus siap menghadapi semuanya demi phuwin.
" Sekarang berkemaslah, besok pagi kau sudah harus pergi."
Esok pagi Pond telah bersiap bersama koper besarnya, dengan phuwin yang masih menangis memeluk Pond berharap tidak akan pergi meninggalkan dirinya. Di depan gerbang sana ada Nata yang seperti biasanya datang untuk menjemput Pond pegi bersekolah.
"Nara..., mau kemana?"
Nata bertanya melihat Pond yang seperti akan pergi jauh dan cukup lama, di sebelah nya masih ada Phuwin yang mengenggam tangan Pond dengan mata yang sembab."Gue mau ke jepang bantu papa, tolong temenin phuwin ya selama gue nggak ada"
Pinta Pond pada sahabatnya ini. Pond tahu nata adalah anak tunggal pasti merasa kesepian saat ia di tinggal untuk bekerja orang tua mereka, begitu juga phuwin nanti saat dia tidak ada mungkin akan merasa kesepian. Berharap sahabatnya ini bisa berteman dengan adiknya juga nanti."Iya, gue bakal jaga phuwin dan nemenin dia sesampu gue"
Nata menganguk sambil menunjukan gestur jempol di hadapan Pond sambil tersenyum di hapan phuwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dik Bro || PondPhuwin
RandomPond kecil merasa kesepian dan ingin memiliki seorang Adik untuk menghilangkan rasa kesepian di rumah. Mendapat adik yg menggemaskan, adalah hal yg paling di syukuri oleh Pond, sampai kapan pun