5 💦

3.9K 168 4
                                    


"Baiklah, phu kemari lah biarkan phi membersihkan mulutmu" Pond menarik lengan phu untuk duduk di sebelahnya.

Pond mengelap bibir Phuwin dengan sangat lembut dan berhati hati, seakan bibir itu akan terluka.

Phuwin yang di perlakukan seperti itu membuat dirinya semakin membayangkan sesuatu yang sebenernya dia inginkan sejak lama. Dimana wajah Pond yang begitu dekat dengan wajahnya memperhatikan mata Pond yg begitu indah dengan titik kecil di kelopak mata bawahnya , hidung mancung phinya, dan bibir itu bibir lembut itu yang selalu mendarat di pipinya setiap saat. Phu ingin merasakan bagaimana bibir lembut Pond berada di bibirnya juga apakah lebih lembut di bandingkan di pipinya??....

Phuwin menghitung setiap pergerakan Pond setiap mengusap bibirnya. Hingga dirasa Pond mulai berhenti mengelapi bibirnya disana lah phu memajukan wajahnya.

"Cupp....."

Sebuah kecupan mendarat di bibir Pond tidak ini bukan hanya sekedar kecupan tapi ada lidah dan hisapan kecil di bibir bawah Pond. Rasa terkejut dan juga terbuai dengan ciuman Phuwin, bukan malah melepaskan tautan itu tapi Pond malah kembali mencium Phuwin memegang tengkuk phu untuk memperdalam ciuman itu menyesap bibir atas phu memasukan lidahnya memutar mengapsen setiap gigi phuwin taklupa dengan lilitan pada lidah mereka. hingga phu kewalahan dan kehabisan nafasnya.

Dingdong.......

Paket makanan.....

Pond melepaskan ciuman mereka tersenyum miring melihat wajah adiknya yang memerah seperti udang rebus, jika sang kurir tidak datang mungkin Pond tidak akan melepaskan ciuman itu sampai phu tidak bisa bernafas.

"Phi ambil makanannya dulu ya" mengelus kepala Phuwin yang masih termenung akan apa yang terjadi tadi.

Apa itu tadi, apa yang terjadi Phuwin hanya ingin mengecup bibir Pond bukan ciuman yang menggunakan lidah hingga tidak bisa bernafas. Tapi phu juga menyukainya, rasanya lembut ketika bibir mereka menyatu tapi sedikit panas ketika Pond memasukan lidahnya di dalam mulut phu.

"Aaghh..."

Apa siapa yg mendesah pikir Phuwin apakah itu dirinya sendiri, itu tidak mungkin, tunggu itu suara tvnya apa ini kenapa seperti ini kenapa anak itu tidur dengan pria besar itu mereka berciuman??...

"Aggrraaa....." teriak phu menutup matanya
Masih saja padahal sebelumnya dia sudah melihat hal yg lebih dari itu. Bahkan baru saja Phu memperaktekan adegan tersebut.

"Ada apa phu kenapa berteriak??" Pond yang sedang menyajikan makanan mereka, bertanya

"Itu mereka....." phu menunjuk layar tv sambil menutupi matanya dengan tangan lainya.

"Bukanya kau sudah melakukannya itu tadi !??, atau bahkan kau sudah melihat yang lebih dari itu hemm...!?" Pond membawa makanan mereka ke ruang tv untuk makan di sana bersama Phuwin.

Phuwin masih saja menutup matanya tapi masih bisa melihat disela jarinya. Membuat Pond geram dengan tingkah adiknya ini kenapa masih bertingkah seperti ini. Pond menarik tangan phu yang menutupi matanya. "Ck berhentilah bertingkah seperti kau tidak pernah melakukanya , dan melihat lebih dari itu. Phi sudah mengetahui semuanya sejak kau pulang sekolah tadi, bahkan kau melakukan mastrubasi "

" Phi mengetahui nya?? Phi tidak marah padaku?? Tolong jangan beri tau pada mama " Phu menurunkan tanganya yang sedari tadi ditarik Pond, mengengam tangan Pond sangat kencang sambil memohon.

" Iya phi tahu, phi tidak marah, dan phi tidak akan memberitahu mama, phi mau bertanya pada nong kenapa, nong mencium phi tadi??" Sebuah pertanyaan telah di jawab oleh Pond, dengan tambahan 1 pertanyaan.

Dik Bro || PondPhuwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang