"Tante... tante..."Panggil Nata di jam pulang sekolah di rumah Pond berharap ada jawaban di dalam, sekedar hanya untuk bisa menenangkan pikirannya.
"Iyaa Nata ada apa?"
" Apakah phuwin sudah pulang tan? Tadi Nata jemput di sekolah nya dia udah nggak ada"
"Blm ada nih, aduh kemana ya anaknya, dia nggak pernah kaya gini loh sebelumnya"
"Tante tenang dulu ya, Nata bakal cari phuwin, Nata bakal tanya ke beberapa temen temanya di sekolah"
" Nata tolong yaa, andai aja ada Nara di sini pasti dia yang bakal bantu kamu buat nyari Phuwin"
" Iya tante, aku udah janji sama Nara bakal jaga phuwin, aku cari phuwin dulu yaa".
.
Ditempat phuwin berada.
"Ini rantangnya, makasih ya sayurnya"
Ucap Gemini yang begitu dekat dengan wajahnya Fourth, rambut nya yang basah membuat air dari rambut gelap itu sedikit menetes di pelips Gemini ada juga yg mengalir dari leher hingga kedadanya membuat kaous abu abu tipis nya basah dan melekat membentuk cetakan dada bidang sang tuan rumah. Fourth yang melihat itu hanya mampu menelan ludah, sepertinya Fourth salah dengan ucapanya sebelumnya, mereka memang berbeda dan memiliki pesona yang berbeda juga, Archen memang terlihat sangat tampan nan mempesona ketika kita melihatnya. Tapi Gemini, pesonanya akan terlihat saat kita semakin mengenalnya, wajah lucu dan manis khas anak anak remaja seusia mereka, tapi dengan tubuh yang indah meski tak begitu besar. Itu cukup membuat Fourth memerah di hadapan gemini saat ini.
Fourth bukan malah mengambil rantang yang ada ditangan Gemini tapi malah ia mendorong tubuh Gemini menjauh dari hadapanya, tapi itu tidak membuat Gemini menjauh tapi dirinya lah yang terjatuh dari kursi yang ia duduki. Keributan itu membuat seseorang di dalam kamar keluar untuk melihat apa yang terjadi di luar sana.
"Fourth...."
"PHUWIN!?"
"Ohoo halo anak anak, nenek baru pulang, Au nong fourth kenapa kau berbaring di lantai?"
Sang pemilik rumah klasik ini akhirnya kembali datang bersama cucunya yg lain membawa beberapa belanjaan khas dari pasar tradisional.
" suwadikrab, nek"
Phuwin dan fourth yang langsung menyapa, dan Gemini yg langsung menghampiri nenek dan adik perempuanya membawa beberapa belanjaan. Melihat hal itu fourth dan phuwin juga ikut membantu Gemini.
Fourth membantu mengambil belanjaan sang nenek untuk di bawa ke dapur berama dengan Gemini, sedang kan Phuwin memapah sang nenek bersama cucu perempuanya untuk duduk di sofa."Apa kamu yang bernama Phuwin, cucu nenek kamu sudah jauh lebih besar sekarang ya."
Sang nenek mengusap punggung Phuwin.
"Mereka merawatmu dengan baik cu..., sekarang kau terlihat sangat tampan, mereka pasti sangat bangga padamu."
Sang nenek masih terus mengusap lembut punggung phuwin kini ia juga mengusap kepala sang cucu yang pernah hilang itu.
"Nenek harap pemuda yang selalu menjagamu, mampu melakukan tanggung jawabnya disana, dan bisa kembali bersamamu."
Entah apa yang nenek bicarakan Phuwin sungguh tak paham, meski pun phuwin tau dia bukan saudara kandung dari Pond, tapi dia juga tidak ingin mencari keluarga kandungnya, karna Ayah,ibu dan Pond saja sudah cukup untuknya.
"Ya sudah lah, sepertinya sekarang nenek haru memasak untuk kalian. Sudah cukup istirahatnya mari kita memasak."
Sang nenek kembali bangkit dari duduknya menuju ke dapur dengan Gemini dan fourth yang telah siap menyiangi para sayur mayur, dan beberapa bumbu untuk di masak oleh nenek. Bersama dengan Phuwin yang di sebelahnya menuntun sang nenek berjalan ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dik Bro || PondPhuwin
RandomPond kecil merasa kesepian dan ingin memiliki seorang Adik untuk menghilangkan rasa kesepian di rumah. Mendapat adik yg menggemaskan, adalah hal yg paling di syukuri oleh Pond, sampai kapan pun