14

1.1K 49 6
                                    

Ahh..... ahh...

"Phuwin kau sangat pandai melakukannya"

Disini phuwin yang sedang asik bermain dengan batang kesayanganya dengan lihainya  menyesap batang kebanggaan Pond dari pucuk lubang kencing hingga ke bagian bawah dua bola yang memgantung. Membuat batang itu mengkilap oleh liurnya. Dirasa seluruhnya mulai basah ia mulai memasukan batang itu ke dalam mulutnya yg mungil memasukanya dengan perlahan lalu di maju mundurkan kepalanya itu membuat Pond merasakan kehangatan di bawah sana.

Ahh Phuwin

Desah Pond yang memperhatikan dari atas. Ini gila Phuwinnya b benar-benar membuat Pond melayang. Dengan tak sabaranya Pond mulai memegang tengkuk leher Phuwin mencoba mempercepat gerakan di bawah sana. Hingga phuwin tersedak membuat Pond melepaskan cengramanya.

"Ahh... phu maaf..."

Phuwin tak menjawab ia terus melanjutkan permainannya memajukan mundurkan kepalanya sampai dirasa batang itu semakin membengkak dan akan mengeluarkan buih putihnya Phuwin melepaskan hisapanya. Lalu  menghadap Pond. Duduk di atas paha Pond diraihnya tangan Pond untuk memegang buah dadanya. Dengan tatapan Phuwin
seperti meminta untuk di beri kepuasan dengan sedikit meremat buah dadanya.

"Ahh...."

Pipinya menjadi kemerahan setelah Pond meremat dada Phuwin, bukan hanya pipi yang menjadi merah dada Phuwin juga sama terdapat jiplakan tangan Pond di dadanya.

"Ahh...."

Desahnya kembali terlintas Pond masih terus meremat dan sedikit bermain di bagian otot pectoralis major yang sedikit ditumbuhi lemak itu membuatnya terasa sedikit kenyal seperti jeli jika di pegang. Tak lupa dengan biji kecil yang menempel untuk di mainkan dengan putaran kecil dari jari telunjuk Pond.

"Ahh...."

Kembali desahan terdengar. Pond kembali bermain disana seolah benda lembut itu sebuah Squishy mainan anak anak yang jika diremas akan kembali kebentuk awalnya salah satu mainan pelepas stress yang menyenangkan ditambah dengan suara desahan seolah mendengar audio Asmr(Autonomus Sensory Meridian Response)  membuat sensasi mengembirakan untuk di dengar.

"Mm..aahh nata..."

Tunggu apa ini kenapa ia mendengar Phuwinnya memanggil nama Nata bukan Pond atau Nara. Pond mencoba kembali meremat disana dengan sedikit keras.

"Mm...ahhh nata itu terlalu kasar..."

Kenapa ada Nata yang disebut Phuwinnya. Pond kembali mencoba meremat dengan lembut dengan membuat putaran kecil di nipple lalu mencubitnya.

"Ahh begitu nata itu nikmat... kau begitu lihai"

Pond merasa Phuwinnya kembali mendekat dan sedikit memeluknya, terasa sebuah tangan meraba bagian punggung Pond  turun memegang ke bokongnya hingga dirasa sebuah rematan terasa disana.

"Ahh.. phu siapa yang mengajarimu begitu..."

Terasa rematan pada bokong Pond itu membuatnya mengumam sambil mendesah seolah Phuwin yang melakukanya. Pond juga asik dengan benda lembut seperti jeli yang ada di kedua tanganya dengan nyaman untuk diremas.

Ahh... nata...

Phu... berhenti merematnyaa aahh....

Ini adalah dua sahabat yang sedang mengigau merindukan sang kekasih  jauh disana. Kini posisi Pond yang berada didalam pelukan Archen dengan Pond yang memegang buah dada Archen tanpa alas dan Archen yang memeluk Pond sambil meremat bokong Pond yang hanya tertutup celana bokser. Terdengar suara jam weker seolah mengganggu mereka Pond menepuk dada Archen, archen yang setengah sadar pun melepas pelukanya  meraih sejenak jam disana untuk sekedar mematikan suara yang menganggu lalu melanjutkan tidurnya dengan  kembali memeluk Pond  tapi kini lebih erat dari sebelumnya membawa Pond untuk tidur di atas dadanya yang tanpa pakaian. Pond hanya mengikuti Archen sambil terus meremat kecil dada Archen yang membuat Archen sendiri ke enakan.

Dik Bro || PondPhuwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang