19

865 39 5
                                    

Brak...

Nara melangkah menuju ruang yang tadi ia singgahi untuk mengambil berbagai sajian makanan. Sambil membawa beberapa sampel makanan yang tadi dimakan oleh para tamu, ia membuka pintu dengan begitu kencang hingga membuat para koki yang masih sibuk dengan bahan dan peralatan terkejut.

Nara meletakan asal sempel makanan tersebut membiarkan sang juru masak  memeriksa makanan tersebut.  Sedangkan Nara berjalan masuk berkeliling memperhatikan para koki yang menurutnya adalah penyusup. Sampai ketika ia menemukan perawakan yang sangat tidak asing menurutnya. Ketika Pond akan menghampiri sang juru lebih dulu menghadang di hadapan Pond

"Maaf atas keteledoran saya, syukurnya ini  bukan racun yang mematikan. Kami akan menyiapkan ulang makanan kami."
"Tidak perlu restoran sepertinya akan tutup sementara, dan perhatian kembali anak buahmu, siapa yang meletakan racun itu."
Ucap Pond datar sambil menepuk pundak sang juru masak.

Yang kemudian Pond berjalan keluar melalui pintu belakang disana lah ia bertemu dengan Archen yang sedang mengendap mengikuti seseorang yang sepertinya tidak asing di mata Pond.
Pond pun sama ia mengikuti Archen ia berjalan dengan santai sambil memperhatikan Archen yang sangat was pada.

Tap tap tap.

Sentuhan di pundak Archen tak diangapnya Archen hanya menepis Sentuhan itu. " lo ngapain sih"  " anj_ " Pond segera menutup mulut  Archen lalu bersembunyi di balik drum besar agar seseorang yang mereka buntiti tidak kabur atau malah menghilang.

"P'pond, P'Chen...." sapa seorang Phuwin dan Gemini yang entah keluar dari mana.

"Heii kalian ngapain disini...?"
Archen berusaha melepas tangannya di mulutnya.

"Ehh itu P'Nata juga ada di sini. Hei... P'Nata..." panggil  Gemini  sembil melambaikan tangan.

"NATA!?"
Pond dan archen serentak bingung kenapa bisa Nata juga berada di gedung ini. Bukan kah Nata sedang ada pertemuan keluarga pikir mereka.

Nata yang sedang berjalan untuk menemui staf suruhan ayahnya terhenti menoleh pada suara yang memanggilnya. "Sialan" Nata dalam hati jantungnya suduh mau copot apakah ia akan selamat jika ketahuan di awal " Ehh  ohh Jem... kenapa ada disini" Nata dengan basa basinya nya menghampiri Gemini dan tanpa dia tau di sana ada Pond Archen dan juga phuwin  dengan posisi archen dan Pond yang terduduk di lantai dengan kedua tangan yang bertau sedangkan phuwin yang terjongkok bingung melihat Pond dan Archen.

"Kalian...?!"

"Ee Hallo Nata sayang nggak nyangka kita ketemu disini" Siapa lagi itu kalo bukan Archen yang sigab menghampiri sang kekasih. Ingat dia masih pakai seragam bellboy yang begitu ketat.

"Nat katanya lo lagi ada pertemuan keluarga kenapa bisa disini?"  Kini Pond yang berbicara melepas apronnya dan menutupi celana ketat milik Archen.

" Ee... aku.... "

" semuanya Angkat tangan kalian"

Seorang polisi membawa pasukan mereka mengeledah seluruh hotel dan restoran yang baru saja resmi di buka. Kini Nata,Pond, archen, serta Phuwin dan Gemini yang tidak tahu apa-apa juga ikut masuk dalam jeruji. 

"P'pond, P'Chen apa yang terjadi?, ada apa dengan restoran ayah dan hotel om letran!?"
Gemini yang duduk sambil memegangi jeruji besi itu bertanya pada dua orang yang tertua disana.

Sedangkan phuwin ia hanya mengandeng sang abang angkatnya Pond mencoba mencari perlindungan berharap tak ada hal yang tak di inginkan terjadi.

"Phi ,ayah akan membantu kita kan??" Gemetar bicara Phuwin belakan bahu Pond yang makin erat ia peluk.

Dik Bro || PondPhuwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang