18

857 37 2
                                    

Nata telah sampai di hotel letran, ia segetra melakukan pekerjaannya menjadi staf hotel disana kini ia diletakan sebagai kepala pengelolaan restoran dan pelayanan makanan. Apakah ayah sangat sulit untuk memasukanya ke bidang yang lain jujur saja Nata tidak terlalu pandai memasak. Kenapa harus menjadi pengelola restoran. Meskipun keluarganya salah satu pebisnis kuliner jujur saja dia tidak minat di bidang ini.

"Selamat pagi, apa benar anda Dank Natachai koki baru disini?" Sapa salah satu staf di hotel letran. "Iyaa benar,selamat pagi"

"Kebetulan sekali , apa kau pengganti koki Ohm? Waktu itu dia di tugaskan sementara di resto kami yang akan bekerja sama dengan aidyn company. Tapi entah kenapa dia terkena kasus penyelundupan narkoba di sana. Mereka di tangkap oleh anak megang yang baru beberapa bulan bekerja disana. Dan sekarang kita harus mencari pengantin koki baru syukurnyalah datang dengan cepat klo tidak  kolaborasi dengan Aidyn company akan kewalahan karna kekurangan orang, kami juga menerima beberapa koki baru lain, ayo kita harus cepat cepat karna tuan Aidyn akan segera datang."

Nata hanya mengangguk dan membuat gestur o pada bibirnya. Setidaknya ada sedikit informasi  yang ia dapatkan, tuan aidyn juga berada di sini tapi di mana dia kenapa tidak pulang kerumahnya dan menemui anak anaknya. Orang tua yang sangat sibuk pikir Nata, tidak itu sama seperti orang tuanya yang sibuk. Datang hanya menginginkan sesuatu saja dari anaknya. Seperti sekarang.

Nata berada di dalam ruangan yang luas, di mana kompor, pisau yang tersusun rapi, wajan, panci sebagai alat ukur yang bersih, serta spatula dengan berbagai bentuk tersedia di sekelilingnya. Dapur ini merupakan bagian dari restoran yang akan segera diresmikan, dan Nata merasa takjub melihat keindahan dapur ini. Semua peralatan yang ada terlihat baru dan bersih, mencerminkan kesiapan untuk memulai kegiatan memasak. Namun, kekagumannya terputus saat Bodyguardnya memberikannya celemek dan penutup kepala, menandakan bahwa saatnya untuk memulai pekerjaan di dapur yang akan segera mulai.
.
.
.
.
.
.





Terselang beberapa lama Pond dan ayahnya kini sampai di Hotel letran milik mereka tuan letran di sambut dengan ramah oleh para pegawainya. " Selamat siang tuan letran Selamat datang di hotel kami ada yang bisa saya bantu" ini Archen yang berpakaian seragam bellboy yang sama percis seperti pegawai lainya. " Tidak ada terima kasih" ucap tuan letran yg belum mengenal Archen. " Baiklah tuan, bagaimana dengan tuan Nara apa kau membutuhkan bantuan?, Aah aku akan membawakan tas mu saja menuju kamar, mari ikut saya tuan." Archen yang merampas tas Nara dari tanganya dan berjalan lebih dulu itu membuat Ayah dan anak itu mengikuti mereka.

"Kita sudah sampai disini  ruangan untuk tuan letran dan sebelah sana untuk tuan Nara, silakan masuk tuan letran." Archen membuka pintu kamar untuk tuan letran dan membiarkanya masuk lebih dulu yang di dalamnya sudah ada Ayahnya yang sedang menyantap makanan.

"Tuan Nara mari ikuti saya" Archen yang berjalan dengan gemulainya di hadapan Nara sambil memasuki kamar mereka
"Apa yang kau lakukan dengan pakaian itu hah?"
" Diam lah ini misi kita yang selanjutnya, sekarang kau gunakan ini." Archen memberikan apron dan kain penutup kepala dengan corak  pada Pond "Emm Baiklah apa misinya" Pond sambil memakai apron yang di berikan Archen
"Hari ini kita akan menangkap pengusup, yang akan mengganggu peresmian bar baru kita nanti."

"Ahh.."  Archen yang merasakan tidak nyaman pada celananya

"Ada apa?"  Pond yang memperhatikan Archen dengan seragam kekecilan itu membuat lekuk tubuh pria blesteran ini terjiplak disana.

"Sungguh apakah tidak Ada seragam yang lebih besar lagi dari ini,SUNGGUH INI TIDAK NYAMAN NAR!!.." Archen yang membetulan kembali celana dan pakaianya agar tidak terlalu jiplak di badanya.
"Agghhh ya sudah lah, ini remcananya ....." archen menjelaskan rencananya pada Pond meski dengan berbagi gerakan yang Pond Tau itu tidak nyaman untuk temanya ini.  Sebenarnya Pond agak risih hingga geram sampai sampai ia harus menepuk bokong Archen yang bergeal goel sambil menjelaskan

Dik Bro || PondPhuwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang