Nenek Teratai sudah mulai menyendiri untuk berkultivasi di hutan terdalam rawa. Bai Lianhua hanya meninggalkan sepenggal surat untuknya di pondok sebelum ia pergi ke Istana Kota. Ia juga tak lupa mampir ke kediaman Sekte Macan Salju untuk bertemu Denghou.
"Ke Istana Kota? Sendirian?" tanya Denghou. Hari sudah malam, tapi Bai Lianhua justru sengaja pergi malam-malam supaya dia bisa sepuasnya menggunakan ilmu meringankan tubuh. Ilmu yang bisa membuat dirinya terbang dengan satu hentakan kaki. Dengan ilmu itu, ia bisa menghemat waktu dan uang. Tidak perlu menyewa kuda.
"Ya. Urusan keluargaku sedikit rumit. Nanti aku ceritakan setelah aku pulang."
"Adik Hua, bawalah kuda ini. Jangan pergi dengan ilmu ringan tubuh. Kau bisa ketahuan Organisasi Pendekar."
Bai Lianhua mengernyit tipis. Ia menerima kuda yang dibawa Denghou dari depan pintu gerbang kediaman sekte.
"Memangnya ilmu ringan tubuh bisa dideteksi sebagai energi murni?" tanya Bai Lianhua.
"Tentu saja. Organisasi Pendekar menangkap para pendekar dengan cara menunjukkan kekuatan energi dalamnya. Ilmu ringan tubuh sendiri menggunakan energi murni. Walau tidak memakai tenaga dalam, tapi tetap saja, satu kategori itu sudah membuatmu masuk ke perangkap mereka."
"Jadi selama ini kalian tidak pernah melompat di udara hanya untuk menghemat waktu?" tanya Bai Lianhua—yang setiap malam hampir berlatih ilmu ringan tubuh di pohon-pohon rawa bersama Nenek Teratai.
"Tentu saja tidak. Semua sekte pendekar diam-diam mengajarkan ilmu energi murni dan tenaga dalam. Kami hanya berpura-pura mengajarkan mereka ilmu bela diri dan bertarung sederhana."
"Kalau begitu, kalian juga tahu kalau sebetulnya Legenda Tiga Langit yang sudah menjadi sejarah hampir dua ratus tahun di negara ini itu sebenarnya keliru?"
Denghou mengangguk.
"Aku dibesarkan oleh guru Laozi. Dia adalah salah satu keturunan pendekar yang selamat dari kejaran Kaisar Li Gongyi waktu itu. Jadi aku tahu apa yang terjadi dan bagaimana kekaisaran menutupi kebenaran."
Setelah menceritakan itu, Bai Lianhua pun memasukkannya dalam pikiran dan menerima kuda. Di jalan menuju Istana Kota, Bai Lianhua harus melewati pasar Huang, jalan terbuka di antara tebing-tebing tinggi antara Pegunungan Zainan dan Gunung Shen, lalu baru tiba di dinding perbatasan Istana Kota.
Hari sudah hampir pagi. Bai Lianhua jarang berkuda. Tapi ia pernah diajarkan berkuda oleh sang ayah. Jadi ia tahu bagaimana caranya supaya pinggangnya tidak pegal-pegal. Ia menggunakan energi dalam untuk mengatur saraf-saraf supaya tidak tegang. Setelah hampir empat jam berkuda, tanpa tidur dan tanpa makan, hari mulai pagi. Bai Lianhua tidak langsung masuk ke dinding perbatasan Istana Kota. Di luar dinding perbatasan, ada beberapa toko kecil penjual makanan. Ada beberapa pedagang juga yang menjajakan barang-barangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Lotus Putih
Fantasy(prequel Pendekar Naga dan Tuan Putri) Completed - Bai Lianhua, atau orang-orang mengenalnya sebagai Hei Lianhua; Wanita Lotus Hitam yang kejam dan dingin. Ia menebar teror dengan membunuh semua para pejabat dan petinggi negara yang bertindak semaun...