Walaupun Denghou baru mengenal Bai Lianhua beberapa hari ini, tapi sejak awal ia melihat gadis kecil itu, ia sangat berani. Kalau dengar cerita dari Guru Laozi, Bai Lianhua menyelamatkan Tetua Hua yang nyaris bunuh diri karena kehilangan kekuatannya setelah diburu Organisasi Pendekar. Anak kecil mana yang berani menyelamatkan wanita tua yang mengambang di rawa dan masih berpikir positif kalau wanita itu masih hidup?
Jadi ketika ia melihat wujudnya menaiki kuda dan menerjang malam sendirian demi menyelesaikan masalah keluarganya, Denghou tidak merasa takut sama sekali.
Baru saja ia mau menutup pintu, terdengar suara langkah kuda yang lain dari arah yang berlawanan. Denghou kembali membuka pintu dan melihat Zhou Peng—anak murid dari Sekte Bai yang selama ini membantunya menyelidiki kasus Sekte Tengkorak—melangkah terburu-buru.
"Kak Denghou, kabar buruk."
"Masuklah dulu."
Zhou Peng dan Denghou memasuki aula depan. Setelah pelajaran malam selesai, semua murid kembali ke asrama dan tidur. Guru Laozi menghampiri keduanya dari bangunan administrasi.
"Kabar buruk apa, Zhou Peng?" tanya pria itu sambil duduk di samping Denghou.
"Tetua Lao, guru bilang, setelah Sekte Lotus dibakar habis oleh Sekte Tengkorak, sekarang mereka sedang mencoba menerobos Sekte Penyu Samudera. Guru bilang Sekte Rajawali tidak ada jawaban. Tinggal Sekte Macan Salju. Apakah kita harus diam saja melihat Sekte Tengkorak berusaha melakukan hal yang sama terhadap Sekte Penyu Samudera?"
Kabar itu membuat hati Laozi remuk. Sebagai tetua yang masih bersembunyi di bawah kabut penyamaran, Laozi tidak bisa bertindak gegabah. Ia tahu betul bagaimana kekuatan Sekte Penyu Samudera dan ia percaya kalau serangan Sekte Tengkorak tidak mungkin melumpuhkan mereka. Hanya saja... gara-gara Organisasi Pendekar, Laozi tidak mau bertindak gegabah. Ia masih mau menuruti titah para tetua lama kalau Sekte Macan Salju harus bergerak tenang dan mempertahankan apa yang ada supaya kekaisaran tidak lagi membongkar apa yang selama ini sudah mereka jaga.
Identitas.
"Aku percaya Sekte Penyu Samudera bisa bertahan," ucap Laozi akhirnya. Denghou dan Zhou Peng sama-sama terkejut. Tidak menyangka kalau Laozi akan berkata demikian.
"Tapi, guru—"
Laozi mengangkat satu tangan, "Walaupun Organisasi Pendekar Li Ming tidak sampai mengurus ke Kota Yu Meng, tapi tetap saja, mereka bakal mencari tahu siapa saja yang terlibat di dalamnya. Terlebih, Organisasi Pendekar Kota Yu Meng yang akan mencari tahu. Kita bisa dilaporkan dan itu bukan sesuatu yang baik. Memang benar saat ini kekaisaran sudah mengizinkan ketiga sekte utama untuk menyebarkan ilmu bela diri dan bertarung sederhana, tapi kalau kita—Sekte Macan Salju bergerak, Organisasi Pendekar akan tahu kalau selama ini kita belajar lebih dari teknik bela diri dan bertarung sederhana hanya untuk membela Sekte Penyu Samudera."
Denghou dan Zhou Peng sama-sama terdiam. Mereka tahu kalau Organisasi Pendekar tersebar di seluruh kota, mereka juga tahu kalau Sekte Penyu Samudera dibantu Sekte Macan Salju, pasti akan ada kecurigaan dari mereka dan mengetes kemampuan setiap sekte. Tapi dengan berdiam diri seperti ini, kedua sekte menunjukkan kalau mau melawan Sekte Tengkorak pun tidak berguna. Malah dengan begini, justru menunjukkan kalau Sekte Tengkorak lah yang memiliki kekuatan pendekar dan biar Organisasi Pendekar justru menangkap mereka.
"Dengan kita tidak bergerak, setidaknya kita bisa meyakinkan Organisasi Pendekar kalau Sekte Tengkoraklah yang sebenarnya mempunyai kekuatan pendekar. Kita bisa menggunakan Organisasi Pendekar untuk memusnahkan Sekte Tengkorak."
Zhou Peng sedikit menerbitkan senyumnya. Terbalik dengan Denghou yang mengerut samar, "tapi guru, sebenarnya, kenapa sampai sekarang Organisasi Pendekar tidak langsung menyerang Sekte Tengkorak? Apakah ada orang dalam yang sebenarnya salah satu bagian dari mereka juga?"
"Ah! Itu bakal gawat. Sepertinya aku harus coba menyelidiki itu." Zhou Peng menyahut.
"Tidak perlu. Tidak mungkin ada orang dalam dari Sekte Tengkorak yang bekerja untuk istana. Organisasi Pendekar punya kekuatan seperti pusaka. Kekuatan mereka sangat misterius dan sekalipun ada orang Sekte Tengkorak, mereka pasti sudah mengincar pusaka itu. Dan siapapun yang mengincar pusaka, pasti sudah dihabisi oleh mereka."
Sebenarnya perkataan Laozi ada benarnya, tapi tetap saja Denghou masih sedikit khawatir. Kalau ada orang Sekte Tengkorak yang diam-diam menyamar dalam Organisasi Pendekar, bukankah mereka sudah pasti mengincar pusaka? Tapi kekuatan Organisasi Pendekar misterius, tidak mungkin orang itu masih hidup sampai sekarang...
Kalau iya, bukankah akan ada pertarungan besar?
"Sebaliknya, kita harus mencari tahu bagaimana Sekte Tengkorak menghabisi Sekte Lotus. Apa kau sudah mendapatkan sesuatu, Zhou Peng?" tanya Laozi.
"Guru bilang, dia mendapat kabar kalau di sekitar kediaman Sekte Lotus tidak ada bekas darah. Pertarungan mereka seperti tidak menggunakan senjata tajam sama sekali. Hanya beberapa bagian bangunan yang rusak atau bekas terpotong pedang. Sisanya, semua mayat mengeluarkan darah beracun..."
"Racun," gumam Laozi.
"Bagaimana caranya mereka bertarung menggunakan racun?" tanya Denghou sedikit khawatir. Kalau suatu hari nanti Sekte Macan Salju menjadi incaran mereka, mereka semua sudah harus belajar menangkalnya.
"Ilmu hitam." Laozi berkata pendek, tapi Zhou Peng dan Denghou sama-sama terkejut.
Ilmu hitam adalah energi murni yang dulu pernah diturunkan secara brutal oleh iblis kepada pendiri Sekte Tengkorak yang sekarang. Kalau dewa menurunkan energi murni putih, maka iblis kebalikannya. Pendekar Sekte Tengkorak pertama yang memiliki kekuatan iblis dan mampu memusnahkan siapapun dengan kekuatan dan kungfunya yang mematikan. Itu sebabnya Dewa Naga Gunung harus menghentikan perbuatannya dan merelakan nyawa serta pusakanya untuk menyelamatkan negri ini. Jika tidak, mungkin semua orang sudah mati sekarang. Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa ilmu itu bisa muncul lagi?
"Pasti ada salah satu dari mereka yang mendapat petunjuk dari iblis. Sama seperti Hua Linxing yang mendapat penglihatan dari Dewa Lotus kalau ada Pendekar Naga yang bisa membantu kita merebut pusaka dan menghancurkannya," Laozi menjelaskan dengan tenang. Tapi kekhawatiran sudah lebih dulu menghadang kedua muridnya itu.
"Itu benar-benar gawat..." kata Zhou Peng.
"Kalau begitu, kita harus memberitahu Adik Hua soal ini. Setidaknya, Tetua Hua sudah mengutusnya untuk mengemban tugas yang dimilikinya."
"Siapa Adik Hua?" tanya Zhou Peng.
"Ke mana memang dia?" tanya Laozi bersamaan.
Pelan-pelan Denghou menjelaskan.
Laozi lantas mengerutkan alis dan bertanya-tanya, "bagaimana bisa dia melakukan semua itu sendiri?"
"Aku percaya Adik Hua punya caranya sendiri, tapi yang pasti, dia bukan anak yang mudah menyerah. Mau kita paksa pulang pun, itu akan sia-sia. Jadi lebih baik menunggunya kembali sampai Tetua Hua selesai dari kultivasinya."
Laozi menghela napas. Sambil menengadah menatap langit malam di atasnya, ia berujar pelan, "Untuk kali pertama, aku khawatir kalau kita tidak bisa cepat-cepat menemukan Pendekar Naga."
Bersama suara jangkrik dan binatang malam yang memenuhi hari itu, Denghou bertanya, "Guru, lalu apa rencanamu untuk menghadapi Sekte Tengkorak dengan ilmu hitamnya itu?"
Laozi bangkit lalu menatap kedua muridnya. "Aku akan mengajarkan teknik baru. Kalian tidurlah. Tunggu sampai besok baru kita mulai latihannya."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Lotus Putih
Fantasi(prequel Pendekar Naga dan Tuan Putri) Completed - Bai Lianhua, atau orang-orang mengenalnya sebagai Hei Lianhua; Wanita Lotus Hitam yang kejam dan dingin. Ia menebar teror dengan membunuh semua para pejabat dan petinggi negara yang bertindak semaun...