Bai Lianhua tidak tahu mengapa Organisasi Pendekar harus memiliki tempat tertutup seperti ini. Tapi ketika ia melintasi pintu dinding tadi, keheningan menyergap dan ia seperti masuk ke dimensi yang berbeda.
Jika sudah mencapai Tingkat Empat Energi Alam, maka akan ada lebih banyak musuh yang sulit dilawan. Meskipun dengan Formasi Hujan Lotus Malam, itu tidak akan mampu membunuh sekumpulan Organisasi Pendekar yang mempunyai senjata misterius yang mampu melumpuhkan semua tenaga dalamnya.
Ada satu tangga lebar yang mengarah ke bawah tanah. Di sekeliling dinding berbentuk kotak itu tidak ada apa-apa lagi selain tangga itu. Di ujung tangga, nampak cahaya api berpendar di lorong itu. Bai Lianhua melangkah pelan menuruni tangga satu per satu.
Ternyata ruang bawah tanah itu dipecah lagi menjadi lorong-lorong. Bai Lianhua merasakan udara di bawah sini sedikit pengap. Lorongnya berkelok-kelok dan temaram. Hanya ada obor api menggantung di sudut lorong. Ada dua lorong, satu di kanan satu di kiri. Bai Lianhua mengikuti firasatnya dan masuk ke lorong berbatu yang panjang. Di sepanjang lorong, ia mendengar bisik-bisik. Ketika hendak berbelok lagi ke lorong berikutinya, ia melihat papan nama.
"Penjara," gumam Bai Lianhua. Hatinya bergetar. Ketika melihat nama ruangan itu, ia segera masuk dan menemukan kamar-kamar kecil terhalang jeruji besi kayu mengisi hampir seluruh ruangan. Bai Lianhua meratapi kamar-kamar penjara untuk beberapa saat. Ia memeriksa semua penjara, namun kebanyakan kosong. Ia berjalan sampai ke ujung. Di dekat pintu, langkahnya tertahan ketika ia menemukan satu sosok sedang duduk membelakangi. Rambutnya panjang dan putih. Seketika lutut Bai Lianhua lemas. Ia menghampiri kamar itu dan berbisik.
"Nenek..."
Wanita itu menoleh pelan. Wajahnya disiram cahaya kuning dari obor di samping pintu. Begitu menatap Nenek Teratai, Bai Lianhua nyaris tidak mengenalinya.
Rambut Nenek Teratai sepenuhnya putih. Wajahnya lesu dan berkerut, nampak lebih tua sepuluh tahun. Ingatan Bai Lianhua kembali ke hari terakhir ketika ia sempat pulang ke rumah dengan hati kesal. Nenek Teratai bilang kalau semua ilmu yang ia pelajari tidak akan berguna kalau ia tidak mencapai Tingkat Empat. Apalagi ketika ia tidak bisa melepaskan keluarganya. Saat itu Bai Lianhua kecewa dengan kata-kata dingin Nenek Teratai. Namun Denghou bilang kalau Nenek Teratai mengatakan itu karena ia sadar beban yang ditanggung Bai Lianhua terlalu berat dan ia sudah terlalu terlambat untuk menghentikan Bai Lianhua.
Kini, setelah mengingat itu semua, Bai Lianhua amat menyesal telah meninggalkannya.
"Xiao Hua... kau... bagaimana bisa..? Di luar ada banyak penjaga..."
Air mata Bai Lianhua menetes. Satu per satu membanjiri pipinya. Ia tidak bisa berkata-kata untuk beberapa saat karena penyesalan, kekecewaan dan kesedihan meledak di saat yang bersamaan. Bai Lianhua menyesal karena ia tidak menurut Nenek Teratai, dendam terhadap Bai Naxing kini nyaris tidak bisa dihentikan. Rencana awalnya ia ingin membebaskan Nenek Teratai, tapi apa setelah itu? Bai Lianhua hanya bisa mencapai Energi Alam Bebas di momen-momen tertentu. Sesungguhnya ia sendiri tahu kalau ia tidak akan bisa meninggalkan dendamnya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Lotus Putih
Fantasi(prequel Pendekar Naga dan Tuan Putri) Completed - Bai Lianhua, atau orang-orang mengenalnya sebagai Hei Lianhua; Wanita Lotus Hitam yang kejam dan dingin. Ia menebar teror dengan membunuh semua para pejabat dan petinggi negara yang bertindak semaun...