Bai Lianhua menghirup udara, mengisi paru-parunya dengan perasaan lega.
Akhirnya.
Ia sudah memenuhi dirinya dengan banyak teknik dan persiapan. Empat puluh tahun sudah berlalu dan jika hari ini takdir mengungkapkan kegagalan lagi, maka ia ikhlas. Tapi sebelum ia berpikir begitu, tidak ada penghalang apapun sebelum ia mencobanya.
Istana Kota malam itu sudah sepi. Sekarang sudah hampir tengah malam. Udara berembus dingin. Meski musim semi tinggal di depan mata, tapi keindahan bunga plum yang mekar, salju-salju tipis yang sesekali bertumpuk di antara dahannya, tidak membuat Bai Lianhua lepas dari tujuannya.
Ia menyibak lengan bajunya. Dalam balutan kain putih bercampur hitam, Bai Lianhua membiarkan rambut putihnya terbang terhempas angin. Kakinya melompati atap demi atap untuk mencapai kediaman Permaisuri Bai. Tapi ketika ia melewati rumah kosong sebelum perbatasan istana, ia menemukan sebuah poster besar bertuliskan 'Misteri Kematian Kaisar'.
Kontan mata Bai Lianhua terpaku dan kakinya berhenti melangkah. Ia turun dari atap lalu meraih poster yang tertempel kasar di atas tembok kediaman kosong itu. Sambil membaca isinya, Bai Lianhua mengerutkan alis penuh keterkejutan.
"Penyerangan bandit di malam hari ulang tahun Putri Mahkota Li Lanqi menjadi mimpi buruk bagi semua orang. Selain kematian kaisar yang dibunuh oleh Penjahat Petir, kini Putri Mahkota sendiri kabarnya hilang dan hanya Permaisuri Bai Naxing yang selamat. Meski belum ada kabar langsung dari kekaisaran, tapi teror yang tiada akhir dari sejak Hei Lianhua, Wanita Merah dan sekarang, Penjahat Petir, memicu serangan para bandit yang sudah dari dulu memiliki dendam dengan kekaisaran..."
Bai Lianhua meremas poster itu dan menatap berkeliling. Ia keluar dari kediaman kosong itu, untungnya, di sekitar jalan kosong dan sepi. Di samping kediaman ada papan pengumuman dan di sanalah poster lain dari seorang pria memakai baju hitam dan memegang busur yang diwarnai biru terang terpampang. Kening Bai Lianhua mengernyit. Di atas lukisan itu ada tulisan 'PENJAHAT PETIR' lalu di bawahnya ada secuplik keterangan yang berkata; "Penjahat Petir membunuh para pejabat seperti Wanita Merah. Apakah Penjahat Petir juga murid dari Hei Lianhua yang sejak dua puluh tahun lalu menghilang?"
Di papan ada gulungan kabar yang lain. Isinya; "sejak Wanita Merah tidak pernah muncul hampir tiga tahun, Penjahat Petir mengantar teror sendiri. Hal ini sama seperti ketika Wanita Merah mengantar teror setelah Hei Lianhua menghilang. Apakah kali ini Wanita Merah juga mati seperti Hei Lianhua?"
Tidak mungkin, pikir Bai Lianhua.
Lima tahun yang lalu, sebelum ia kembali kultivasi tertutup, Bai Lianhua melihat dengan jelas kalau anak itu masih sehat dan berjalan dengan baik. Bai Lianhua pernah dengar kalau teror Wanita Merah sama mengerikannya seperti dirinya dulu. Hal itu membuat Bai Lianhua yakin kalau selama ini Rong Mei pasti berlatih di Sekte Macan Salju bersama Denghou. Ia jadi tidak mengkhawatirkan hal itu.
Tapi kalau sampai mati, itu tidak mungkin.
Rong Mei pasti tidak mungkin tertangkap. Anak itu begitu patuh terhadapnya, tidak mungkin dia bertindak gegabah. Kecuali...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Lotus Putih
Fantasia(prequel Pendekar Naga dan Tuan Putri) Completed - Bai Lianhua, atau orang-orang mengenalnya sebagai Hei Lianhua; Wanita Lotus Hitam yang kejam dan dingin. Ia menebar teror dengan membunuh semua para pejabat dan petinggi negara yang bertindak semaun...