Kediaman di sekitar Istana Li Ming sangat sepi dan kosong. Bulan menggantung di langit cerah. Melewati atap-atap rumah dengan ilmu ringan tubuh, Bai Lianhua sampai di dinding perbatasan Istana. Sekarang sudah terlalu larut, nyaris pagi. Sepi yang senyap membuat langkah kaki yang menginjak rumput-rumput tipis di sekitar dinding perbatasan terdengar paling berisik. Dari kejauhan, suara langkah beberapa penjaga samar-samar terdengar.
Bai Lianhua mengintip dari balik sudut. Ia menemukan dua penjaga bertopi biru masing-masing membawa lentera yang berpendar di jalanan.
Ia belum tahu di mana letak perkumpulan Organisasi Pendekar, tapi sekarang ia harus cepat-cepat melewati tembok ini terlebih dahulu. Dari lengan bajunya, Bai Lianhua melempar Jarum Benang Awan ke atas tembok yang tinggi. Ia menggenggam benang yang menjuntai panjang dari jarum yang kini sudah menancap kuat di dinding. Dengan satu kali hentakan, ia melompat dan meminjam tenaga dari benang untuk melemparkan dirinya naik ke atas tembok. Bai Lianhua melakukan gerakan ini cepat. Seiring ia terbang, ia nampak seperti bayangan putih berkelebat di tengah malam .
Tepat saat itu, dua penjaga tadi melintas. Bai Lianhua merunduk di balik dinding tembok. Di atas tembok—ada beberapa pos penjaga. Dari tempatnya merunduk, di samping kanan dan kirinya terdapat pos dengan masing-masing dua penjaga duduk sambil mengobrol. Jauh dari pengawasan. Bai Lianhua pikir, ini saat yang tepat.
Ia bangkit dari melangkah tanpa suara menuju pos di sebelah kanan. Membuka pintu—sempat mengejutkan kedua penjaga itu. Mereka tidak sempat berteriak ataupun bersuara karena Bai Lianhua sudah menusukkan dua belati dari lengan bajunya. Penjaga itu mati di tempat. Bai Lianhua segera menutup pintu dan menggeledah ruangan itu.
Tidak ada apa-apa selain gulungan informasi dan satu obor di dinding. Bai Lianhua mengecek laci-laci di bawah meja. Namun tidak ada apa-apa. Ia hampir putus asa. Dari sebelah kiri, terdengar beberapa orang melangkah. Dari jendela seharusnya bisa nampak jelas kalau pos ini kosong. Wajar saja kalau ada petugas lain yang tiba-tiba datang memeriksa.
Di lantai, penjaga itu ternyata belum mati. Ia mengerang pelan, mengejutkan Bai Lianhua. Ia langsung menotok cepat dan mengacungkan belati ke lehernya.
"Di mana ruangan Organisasi Pendekar?" tanyanya pelan. Dari luar, suara-suara semakin jelas. Bai Lianhua tetap tenang, menunggu petugas itu menjawab namun sia-sia. Petugas itu tidak mengatakan apa-apa dan hanya membuang waktunya. Ketika pintu dibuka, seorang petugas berseru, "siapa kau?!"
Lalu petugas yang lain menyahut panik, "Penyusup!"
Bai Lianhua bangkit, ia melayangkan tapak dan mendorong kedua petugas itu sekaligus sampai roboh ke lantai. Dari pos yang lain, petugas mulai berdatangan. Namun Bai Lianhua tanpa takut dan panik, ia mengacungkan belatinya dan menginjak leher petugas itu. Sementara petugas yang berteriak tadi dibekukan oleh belatinya.
"Di mana ruangan Organisasi Pendekar?"
Dari berbagai arah, langkah-langkah petugas mulai mendekat. Ia menatap petugas itu. "Katakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Lotus Putih
Fantasi(prequel Pendekar Naga dan Tuan Putri) Completed - Bai Lianhua, atau orang-orang mengenalnya sebagai Hei Lianhua; Wanita Lotus Hitam yang kejam dan dingin. Ia menebar teror dengan membunuh semua para pejabat dan petinggi negara yang bertindak semaun...