Kedatangannya adalah sebuah malapetaka, kehadirannya menyakiti orang sekitarnya. Lalu Renjun harus apa? Apa ia harus menghilang agar semua orang bahagia?
Semua bermula dari kedatangan seorang wanita berumur 30 tahunan ke kediaman keluarga kecil Mark. Saat itu Mark ingat sekali bagaimana papa dan mamanya bermain petak umpet bersamanya, mereka berbagi canda tawa terlihat sangat bahagia. Ketukan pintu menghentikan aktivitas mereka, di depan sana papanya tengah berteriak pada seorang wanita yang sedang menggendong seorang bayi kecil di rengkuhannya.
Mama Ratna membawa Mark masuk ke dalam kamar, ia sadari mamanya itu tengah menahan lelehan airmata yang memaksa untuk luruh. Mark yang saat itu baru berumur 5 tahun tidak mengerti, dirinya memeluk mamanya erat merasa tidak nyaman dengan perasaan asing yang terjadi saat ini.
Begitu mereka keluar dari kamar, sudah hadir sesosok bayi mungil dalam gendongan papanya. Bayi itu tertidur nyaman dalam dekapan, sedetik kemudian mama kembali masuk ke dalam kamarnya dan papa pergi ke kamar tamu meninggalkan Mark sendirian di ruangan sepi itu.
Cast
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark
(Renjun's stepbrother)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan
(Cafe owner)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaemin
(Mark's Cousin)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno
(Jaemin's Brother)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung
(Renjun and Jaemin's Friend)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
