Sudah hampir tiga minggu sejak kemenangan dari tim Sepak Bola Putri. Isagi Yoichi, sang kapten semakin lama popularitasnya terus menaik. Sekarang satu sekolah telah mengenal yang namanya Isagi Yoichi, cewek cantik yang pintar, berbakat dan memiliki banyak prestasi.
Setiap pagi ketika Isagi ingin meletakkan sepatu ke dalam loker selalu ada surat cinta yang menyempil di dalam loker sepatunya dan itu sangat banyak. Saat Isagi membuka pintu lokernya surat-surat itu sampai berjatuhan ke lantai karena saking kepenuhan.
Isagi hanya bisa menghela napas pasrah, ternyata menjadi orang populer tidak selalu berjalan baik. Kalau dia tahu ini akan terjadi, lebih baik Isagi memilih untuk tidak populer saja. Isagi hanya ingin hidup tenang seperti dulu tanpa ada gangguan sedikitpun.
Kita berpindah ke kelas 10 MIPA 1, di mana tempat Itoshi Rin berada. Rin saat ini sedang fokus membaca buku yang dia pegang. Namun, dia sedikit terganggu dengan orang di meja depannya yang sedang sibuk menggosipkan hal-hal tidak berguna.
Rin berusaha untuk mengacuhkannya, tetapi tidak bisa. Karena yang jadi bahan utama gosip mereka saat ini adalah Isagi Yoichi, kakak kelas cantik yang Rin sukai. Rin naksir dengannya saat pertama kali bertemu waktu upacara penyambutan siswa tahun ajaran baru.
Flashback On:
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dan hari upacara penyambutan siswa tahun ajaran baru di SMA BlueLock.
Itoshi Rin terus mondar mandir mencari sang kakak untuk meminta bantuan. Rin lupa membawa dasi sekolah dan ingin meminjam dasi cadangan milik kakaknya. Namun, Rin sudah mencari kemana-mana dan masih belum menemukan keberadaan sang kakak.
Di tengah kepanikan yang melanda Rin ada seseorang menepuk pelan bahunya, reflek Rin menoleh ke arah orang tersebut.
“Lo Itoshi Rin, kan? Adiknya Itoshi Sae,” Rin menggangguk sebagai jawaban.
“Syukurlah, gue udah nemuin lo. Kak Sae bilang kalo lo lupa bawa dasi kan? Awalnya tadi dia pengen nganterin dasinya sendiri, tapi gara-gara ada beberapa hal yang harus dia kerjain, jadi abang lo minta tolong sama gue untuk nganterin dasi ini buat lo.”
“Cepat buruan pake dasinya, bentar lagi upacara mau dimulai. Lo gak mau dimarahin sama anggota osis di hari pertama kan? Kalo nggak ada urusan lagi, gue izin pamit ya.”
Baru saja gadis itu ingin beranjak pergi, Rin dengan cepat menghentikan langkahnya.
“M-makasih buat dasinya. Ngomong-ngomong nama lo siapa, kak?” Baru kali ini Rin memanggil seseorang dengan sebutan ‘kak’.
Isagi tersenyum, “Nama gue Isagi Yoichi, lo boleh panggil gue senyaman lo. Oh iya, gue juga anggota osis sama kayak abang lo.”
Entah mengapa jantung Rin berdetak kencang ketika melihat Isagi tersenyum manis kepadanya saat itu. Wajah Rin sedikit merona meskipun tidak terlalu kelihatan.
“Ehem, sekali lagi terimakasih, kak Isagi.”
Rin membungkuk sopan lalu pergi begitu saja setelah mengucapkan terimakasih. Rin sendiri juga tidak sadar apa yang telah dirinya lakukan barusan, akan tetapi Rin lebih takut kalau Isagi menyadari apa yang dia rasakan saat ini.
‘Ternyata dia gak seburuk kayak yang kak Sae bilang.’ Ucap batin Isagi menatap punggung Rin yang mulai menjauh.
Flashback End.
Sejak kejadian itu entah mengapa saat Rin bertemu atau tidak sengaja berpapasan dengan Isagi jantungnya otomatis akan berdebar-debar. Seperti ada suatu perasaan yang mengganjal di dalam hatinya.
Merasa mulai tak tahan dengan perasaan itu, Rin pun segera mencari tahu di internet tentang apa yang tengah dia rasakan.
Setelah membaca beberapa artikel yang terkait dengan gejala yang sedang dia alami, Rin akhirnya mulai menyadari kalau saat ini dia sedang jatuh cinta kepada kakak kelasnya itu. Rin ingin mengelak, tapi dia tidak bisa menyangkal lagi.
“Tapi menurut gue kak Isagi orangnya gak cantik-cantik amat kok.” Ujar salah satu siswi yang ikut bergosip di depan meja Rin.
“Bener. Kak Isagi tuh sombong, sok cantik, kecentilan, dan dia juga cewek gampangan. Gue denger dia sering ngegodain cowok-cowok populer di sekolah kita, murahan banget ya.” Mendengar hal itu membuat Rin naik pitam.
“Serius? Wah, gue kira kak Isagi cewek baik-baik loh, ternyata di belakang kelakuannya kayak lonte, haha!” Balas salah satu temannya sambil tertawa keras.
Cukup! Rin sudah tidak tahan lagi. Dia berdiri, menggebrak meja dengan penuh emosi sampai membuat mereka kaget. Dia berjalan menghampiri mereka sambil menatap tajam.
“Apa maksud kalian ngatain kak Isagi kayak gitu, hah!?”
Mereka tak berani menjawab. Wajah mereka bercucuran keringat, tangan mereka juga ikut gemetar karena ketakutan.
Rin mendekatkan wajahnya ke salah satu dari mereka sambil membisikkan sesuatu di telinganya, “Awas aja kalo kalian masih berani ngatain hal buruk tentang kak Isagi, gue gak bakal segan-segan main tangan sama kalian.”
Setelah memberi mereka sedikit ancaman, Rin beranjak pergi meninggalkan mereka dengan muka watadosnya. Sekujur tubuh gadis tadi bergetar hebat karena ketakutan, pada akhirnya gadis itu mulai menangis.
* * *
Saat ini Itoshi Sae tengah dibuat pusing. Pasalnya sang adik tiba-tiba dipanggil ke ruang guru karena telah membuat salah satu teman perempuannya menangis.
Sae tak paham, sebelumnya Rin sama sekali tidak pernah tega membuat anak perempuan mana pun menangis. Alasannya karena Rin sangat menghormati Ibunya. Tapi sekarang apa yang telah terjadi?
Setelah keluar dari ruang guru, Sae mulai menanyakan penyebab masalah itu kepada Rin.
“Apa yang udah lo lakuin sampe buat anak orang nangis?” Tanya Sae menatap sinis Rin.
Rin berdecih kesal, “Mereka duluan yang mulai!” Jawab Rin membela diri.
Sae menghela napas kasar, “Lo kan bisa bicarain hal itu dengan baik-baik.”
“Kalo ini udah nyangkut orang yang Rin suka, Rin gak bakalan bisa tinggal diam, bang!”
Rin melangkah pergi begitu saja tanpa mempedulikan Sae yang terus-menerus meneriaki namanya karena telah membuatnya penasaran.
Tbc..
Kalau suka dengan cerita saya, jangan lupa vote ya, terimakasih:D
See you in the next chapter!
Jum'at, 2 Juni 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐒𝐀𝐆𝐈 𝐘𝐎𝐈𝐂𝐇𝐈 '𝐅𝐞𝐦. 𝐕𝐞𝐫𝐬𝐢𝐨𝐧' || 𝗕𝗹𝘂𝗲𝗟𝗼𝗰𝗸
FanficIsagi Yoichi atau biasa dipanggil 'Mbak Ica' adalah seorang kapten dari klub Sepak Bola Putri di SMA BlueLock. Setelah dia memenangkan pertandingan antarsekolah mewakili Sepak Bola Putri, Isagi tiba-tiba langsung populer dan banyak dikejar oleh para...