“Hiori, abis ini gue bakal langsung ke rumah Kurona buat mantau keadaannya. Lo ikut?” tanya Isagi kepada Hiori yang saat itu sedang mengemasi peralatan sekolahnya ke dalam tas.
“Gua sebenarnya mau ikut sih, ca. Tapi gua masih ada jadwal les Matematika sore ini. Jadi gua gak bisa ikut jenguk Kurona deh, maaf ya.”
“Jam les lo ditambah lagi? Mereka gila ya? Kalo gue udah gak mampu sih,” sahut Isagi sembari membayangkan betapa ketatnya jadwal Hiori sehari-hari.
Hiori menghela napas pasrah, “Mau gimana lagi, ini udah perintah orang tua gua. Entar kalo gua ketahuan bolos, mereka pasti bakal marah.”
“Apa mereka masih ngelakuin kekerasan fisik sama lo?” Isagi bertanya dengan khawatir.
Hiori menggeleng pelan, “Beberapa bulan terakhir ini sih udah jarang, mungkin karena mereka sibuk sama pekerjaan mereka dan gua bersyukur banget berkat itu.”
Isagi tiba-tiba memeluk Hiori, “Kalo nanti terjadi sesuatu sama lo, langsung laporin ke gue ya,” Isagi semakin mengeratkan pelukannya, “gue gak mau kejadian itu terulang lagi, Hiori.”
“Iya, ca. Nanti bakal langsung gua kasih tau. Makasih ya udah ngekhawatirin keadaan gua.”
Isagi tersenyum lega. Ia pun melepaskan pelukannya, “Yaudah, kalo gitu gue izin pergi duluan ya, mau mampir ke toko buah dulu soalnya. Btw semangat belajarnya ya, Hiori!”
“Hati-hati ya! Titip salam gua buat Kurona!”
* * *
Kini Isagi tengah dalam perjalanan menuju rumah Kurona sembari membawa sekantong buah-buahan yang baru saja ia beli sebelum mampir untuk menjenguk Kurona.
Setelah berjalan selama hampir setengah jam, akhirnya Isagi pun tiba di depan rumah Kurona. Sebelum menekan bel, secara tidak sengaja ia melihat sebuah sendal tersusun di depan pintu masuk seperti yang biasa dipakai oleh Bachira.
‘Sendalnya mirip kayak punya Bachira. Tapi gak mungkinkan dia ada di sini?’ ujar batin Isagi menatap heran.
Isagi menekan bel pintu rumah Kurona dengan perlahan, tak lama setelah itu terdengar suara wanita yang bergegas untuk membukakan pintu. Dan benar saja, yang membukakan pintu untuk Isagi adalah Ibu Kurona.
“Eh, Yoichi calon menantuku! Kenapa gak ngabarin dulu kalau mau datang ke sini sih?” ujar Ibu Kurona yang agak terkejut akan kedatangan Isagi yang mendadak.
Isagi terkekeh canggung, “Iya nih, tante. Soalnya Yoichi buru-buru ke sini buat jenguk Kurona tadi. Yoichi juga udah kangen banget sama Kurona.”
Senyum Ibu Kurona mereka melihat tingkah menggemaskan Isagi, “Ya ampun, kalian ini makin lama romantisnya ngalahin romantis pasutri baru. Kenapa kalian gak langsung nikah aja sekarang?” ucap Ibu Kurona dengan gemas.
“Eh, jangan langsung nikah dulu dong, tante. Lagian Yoichi sama Kurona masih kecil, gak boleh main cinta-cintaan dulu.”
“Ini Yoichi gak mau di suruh masuk dulu nih, tante? Kaki Yoichi agak pegel bawa banyak barang,” ucap Isagi mengalih pembicaraan.
“Aduh, tante sampe lupa nyuruh calon menantu tante buat masuk ke rumah karena saking senangnya ngeliat Yoichi mampir. Ayo silakan masuk! Tante buatin minuman dulu sebentar.”

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐒𝐀𝐆𝐈 𝐘𝐎𝐈𝐂𝐇𝐈 '𝐅𝐞𝐦. 𝐕𝐞𝐫𝐬𝐢𝐨𝐧' || 𝗕𝗹𝘂𝗲𝗟𝗼𝗰𝗸
FanfictionIsagi Yoichi atau biasa dipanggil 'Mbak Ica' adalah seorang kapten dari klub Sepak Bola Putri di SMA BlueLock. Setelah ia memenangkan pertandingan antarsekolah mewakili Sepak Bola Putri, Isagi tiba-tiba langsung populer dan banyak dikejar oleh para...