04

1.5K 66 1
                                    

⚠️

Pagi ini mbak Aru mengantarkan Sangkara kerumah sakit. Mereka kerumah sakit menggunakan taksi online. Sesampainya disana, Sangkara dan Mbak Aru menunggu dokternya datang.

Sampai nama Sangkara dipanggil, Mbak Aru dan Sangkara masuk kedalam ruangan bernuansa putih itu.

Didalam sana, Sangkara sedang berbincang dengan dokter yang Mbak Aru tidak tahu apa yang dibicarakan keduanya.

Namun tidak lama mereka mulai memalukan terapi tersebut. Dengan dua gagang penyangga di kanan dan kiri, Sangkara mencoba berdiri dan berjalan sedikit demi sedikit.

Walau masih terlihat kalau kakinya masih begitu kaku dan susah untuk digerakkan. Mbak Aru hanya memperhatikan dari kursi yang ia dudukan.

Sangkara sedikit bisa menggerakkan kakinya, walau tidak begitu terlihat jelas.

" Semangat mas Sangkara, " ucap Mbak Aru.

Sangkara menoleh sejenak lalu tersenyum dan kembali mencoba yang disuruh dokter itu.

Setelah 1 jam terapi, Sangkara sudah dibolehkan pulang. Dan ada beberapa pesan untuk Sangkara dan Mbak Aru.

Dokter berpesan pada Sangkara untuk terus meminum obatnya. Tugas Mbak Aru adalah menyuruh dan mengingatkannya.

Selesai dengan semuanya, mereka berdua keluar dari rumah sakit dan berjalan jalan sejenak menikmati angin kota.

Mereka tidak langsung pulang, Sangkara meminta untuk Mbak Aru membawanya ke cafe yang berada didekat rumah sakit.

Mbak Aru mendorong kursi roda tersebut sampai kedalam cafe. Mereka memesan makanan dan minuman.

" Mas Sangkara hebat, saya kagum lihatnya. Lain kalo jangan mogok mogok ya mas, " puji Mbak Aru.

" Terima kasih Mbak sudah mau bantu saya. " Mbak Aru mengangguk dan tak lama makanan datang.

Mereka berdua menikmati makanan tersebut dengan tenang, sesekali berbincang ringan. Sampai satu notifikasi menghentikan pembicaraan mereka.

Mbak Aru mengambil handphonenya yang berada di sakunya. Mbak Aru melihat notifikasi dari Nadine.

Mbak Nadine

| Bagaimana? Sangkara mau ke rumah sakit?

Syukur mbak, mas Sangkaranya mau |

| Sudah ada perkembangan?

Sedikit mbak, tapi lumayan |

| Yasudah, mungkin saya pulang sedikit telat hari ini

Iya, baik mbak |

Mbak Aru kembali menaruh handphonenya di dalam saku lalu melanjutkan makannya.

" Siapa? " tanya Sangkara.

" Mbak Nadine, nanyain kabar mas Sangkara. " Sangkara mengangguk lalu melanjutkan memasukkan kentang kedalam mulutnya.

" Mbak Nadine tuh baik ya mas, dia peduli sama mas Sangkara. " Sangkara membuang pandangannya kearah lain.

" Saya mau jalan jalan lagi Mbak, " pinta Sangkara.

Mbak Aru langsung menyelesaikan makanannya. Tidak lama, Mbak aru dan Sangkara keluar dari cafe dan berjalan menyusuri jalan kota.

Maaf, Saya Lumpuh [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang