11

1K 48 6
                                    

Hari ini Aru tidak bekerja lantaran mendadak demam, ia sudah izin dengan Nadine. Terpaksa sekali Nadine harus izin dari pekerjaannya untuk mengurus Sangkara.

Mbak Aru

| Jadwal mas Sangkara
  - Setelah makan wajib minum obat
  - Bawa berjemur
  - Ajak jalan jalan ke taman
  - Pulang sebelum jam makan siang

| Itu aja mbak jadwal mas Sangkara

| Oh iya mbak, mas Sangkara gak suka makanan manis

| Biasanya kalau pagi dia makan apa aja yang ada tapi bukan kue ataupun roti pakai selain coklat

| Mas Sangkara juga gak suka di paksa minum obat, biarin mas Sangkara sendiri yang minum, kalau gak di minum juga baru di paksa ya Mbak

Iya, baik Aru |

Entah mengapa rasanya sakit sekali, ketika tahu Aru lebih mengenal apa yang disukai dan tidak disukai Sangkara.

Bahkan ia saja tidak tahu Sangkara tidak menyukai makanan manis. Kemana saja ia selama ini?

Pagi itu Sangkara sudah mandi dan sedang menunggu makanan yang disiapkan Nadine. Nadine hanya memasak nasi goreng saja.

" Kalau mau kerja, kerja aja. Saya bisa jaga diri sendiri, " ucap Sangkara.

Nadine melihat jam di tangannya lalu memikirkan keputusan yang tepat.

" Mungkin ada rapat jam 9, aku pulang jam 1 siang. Kamu gak papa? " Sangkara mengangguk.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Sangkara meminum obat yang ada dan meminumnya tanpa disuruh Nadine.

Nadine tahu betul jika bersama Aru, Sangkara pasti akan menutup mulutnya jika sudah ada obat di depan matanya.

Setelah minum pun, Sangkara langsung keluar untuk berjemur. Sangkara menikmati cahaya matahari pagi yang tidak begitu panas.

Karena hari ini tidak ada jadwal terapi jadilah Sangkara hanya berdiam diri di dalam rumah. Melihat Nadine bersiap ke kantor.

" Setelah aku pulang, kita jalan-jalan ya, kamu mau gak? " tanya Nadine.

" Boleh, " jawabnya.

Setelah Nadine pergi, Sangkara pun mulai mengecek laptopnya. Sangkara buka laptop hanya untuk kerjaan saja.

Sudah pukul 1 siang namun Nadine belum juga menampakkan dirinya. Sangkara tidak berharap banyak namun ia hanya ingin kejelasan.

Sangkara menunggu sampai pukul 14:00 tidak ada kabar sama sekali. Karena kesal tidak dapat kabar dari Nadine, Sangkara pun memutuskan untuk jalan-jalan sendiri dengan kemampuannya.

Ia menyusuri ramainya jalan raya di siang ini. Walaupun siang namun matahari tidak begitu terik, mungkin ini semi mendung.

Baru saja sampai trotoar, ada saja kejadian tak terduga. Ada motor yang kehilangan keseimbangan dan tak sengaja menabrak Sangkara.

Akibatnya Sangkara terjatuh dari kursi rodanya, ia merasakan sakit sekali di bagian tubuhnya. Ingin mencoba bangun namun matanya terpejam lebih dulu.

Maaf, Saya Lumpuh [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang