4. Kekacauan (2)

71 5 24
                                    

Amory Jung melangkahkan kakinya memasuki sebuah gedung tinggi dan mewah berlabel kan H&J Grup. Memikat setiap karyawan yang bekerja di dalam gedung tersebut.  

"Tuan Amory, ada yang bisa kami bantu?" 

tanya seorang resepsionis khusus penerimaan tamu awakend, yang diketahui oleh karyawan manusia biasa di gedung tersebut, tamu ini adalah tamu istimewa. 

"Tuan Edward ada ditempat?" 

"Mohon maaf tuan, tuan Edward sedang melangsungkan rapat dengan team manajemen pemasaran." 

"kira-kira berapa lama lagi?" 

"sekitar setengah jam, tuan" 

"Baiklah saya akan menunggu, sampaikan bahwa ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepada tuan Edward" 

"Baik, tuan" 

Amory kembali melangkahkan kakinya menjauh dari resepsionis, tujuannya sekarang jelas ruang tunggu tamu. Ia memasuki sebuah ruang dengan interior klasik, benar-benar menggambarkan seorang Edward Kim. 

**** 

Terlihat seorang pria dengan kacamata yang bertengger indah di hidung mancungnya sibuk dengan tumpukan dokumen. 

"Kak, kau yakin akan mengecek seluruh anggota kita?" tanya sang adik yang juga menjabat sebagai sekretarisnya 

Yang ditanya hanya menganggukkan kepala. Membuat sang sekretaris berdecak jengkel. 

"Serahkan semua laporan-laporan ini pada bagiannya masing-masing, aku telah mengecek semuanya ada beberapa yang perlu direvisi dan ada yang sudah bisa lanjut ke tahap akhir dan satu lagi jemput Gaincarlo dan Irvine kesini." 

"Mereka ada di kediaman masing-masing dan kau mau aku menjemput mereka?" 

"Iya, dalam waktu lima belas menit mereka sudah sampai disini." 

"Choi Daniel gila" 

"Kalau begitu kau adik dari orang yang gila" balas Daniel dengan senyum yang menampilkan lesung pipinya, senyum yang membuat Hazelton Choi ingin menamparnya. 

"Sebaiknya kau berangkat sekarang karena pekerjaanmu masih banyak" 

Hazelton keluar ruangan dengan jengkel, kejengkelannya akan hasil dari rapat dengan Sky Grup belum reda dan sang kakak sudah menambahkannya, sepertinya ia membutuhkan obat yang mampu meningkatkan rasa sabar. Hazelton menyerahkan semua tumpukan laporan yang ia bawa pada bawahannya dan segera bergegas menjemput dua makhluk yang sebenarnya sekarang entah jelas ada di kediaman masing-masing atau sedang berada di sekolah, mengingat hari ini masih hari sekolah. 

Mobil yang Hazelton bawa melesat dengan cepat membelah jalanan, jarak antara Milae Grup dengan kediaman anak-anak tadi lumayan jauh dan Daniel hanya memberinya waktu lima belas menit. 

Hazelton sampai di salah satu rumah dan menanyakan keberadaan anak yang dicari pada pekerja rumah tersebut. 

"Tuan Hazelton mencari ku?" tanya seorang anak begitu masuk ke ruang tamu. 

"Iya, tampilanmu cukup rapi. Kau dan Irvine dipanggil tuan Daniel." jelas Hazelton 

"Sebentar Irvine kebetulan ada di sini biar ku panggilkan, omong-omong anda tak mau minum terlebih dahulu?" 

"Tak usah" 

Anak tadi—Gaincarlo Choi masuk kedalam rumah lagi dan membawa Irvine keluar. Sepertinya Dewi Fortuna masih memihak dirinya karena langsung bisa membawa kedua anak ini ke Milae Grup.

**** 

"Tuan Amory, anda telah ditunggu tuan Edward di ruangannya. Mari saya antar" 

Amory memberikan senyuman pada sang resepsionis yang akan mengantarnya lalu mengekori dibelakang. Beberapa karyawan wanita menahan pekikan, seolah tengah melihat bintang film terkenal mungkin lebih tepatnya jelmaan dewa. 

Our World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang