Suasana ruang guru menjadi gaduh ketika berita bahwa anak-anak dari Akademi Internasional datang.
"Bukankah yang membuat perjanjian dengan kita adalah Akademi Magaskara, mengapa mereka datang tanpa pemberitahuan apa-apa?"
"Apa motif nya?"
"Aku mendapat kabar bahwa beberapa akademi di negara sekitar mengalami kerusakan parah." Ucap Cain sekaligus menampilkan gambar yang sengaja diambil bahkan ada yang benar-benar hancur.
"Itu keterlaluan, padahal mereka berada di bawah naungan federasi internasional."
"Itu bukan sebuah jaminan bahwa mereka tak akan melakukan apapun, baru-baru ini kami mendapat pergerakan yang janggal dari federasi internasional." Hazel juga menjelaskan segala kejanggalan yang ia temukan.
******
Dua orang guru dari akademi internasional menghadap ke kepala akademi.
"Anda mendirikan akademi semewah ini, saya jadi semakin tertarik apakah anak-anak disini juga bisa ikut masuk ke akademi internasional." nada ramah yang terlontar sebenarnya adalah penutup kalimat beraninya negara kecil seperti kalian mendirikan sebuah akademi.
Belum sempat sang kepala akademi menjawab pernyataan dari guru tersebut, sekretarisnya menginterupsi.
"Pak..."
Zraaf Hardjodiningrat muncul dari balik pintu tanpa menunggu dipersilakan untuk masuk, aksi ini berhasil membuat terkejut kedua guru disana.
"Saya masih ingat betul bahwa hari ini anda tidak menerima tamu dari manapun selain akademi magaskara. Sepertinya saya salah membaca tanggal. Maaf atas keterlambatan saya." Zraaf mendudukkan diri bersebrangan dengan kedua guru dan kepala akademi, nada santai yang Zraaf utarakan membuat kedua orang disana sedikit kehilangan kepercayaan diri.
"Raden Rara, Mohon maaf atas kelancangan si tua ini." ucap kepala akademi dengan santun.
"Saya tidak boleh marah hanya karena hal sekecil ini bukan? orang-orang memang bisa membuat kesalahan tidak peduli seberapa kuat mereka. Sepertinya saya yang harus sering melihat jadwal agar tidak menganggu siapapun." Meski diucapkan dengan tenang mereka semua tahu bahwa Zraaf tengah menyindir pihak awakend internasional.
"Kepala akademi, akan sangat mengagumkan jika saya di izinkan untuk mengelilingi akademi ini."
"Tentu saja anda bisa mengelilingi akademi dan menikmati suasana disini, sebuah kehormatan bagi saya untuk memandu anda."
"Anda tidak perlu repot, saya hanya seorang awakend muda yang telah lancang menyita perhatian anda, bahkan membuat anda menunduk hormat akan menjadi semakin tidak patut jika saya yang muda ini merepotkan anda, sekretaris anda sudah lebih dari cukup untuk memandu saya."
Tindakan Zraaf berhasil menusuk kedua guru dari akademi internasional tersebut.
Zraaf berlalu dari ruangan mengikuti arahan dari sekretaris kepala akademi.Seperti yang dia katakan Zraaf benar-benar mengitari akademi.
"Kalian memilih tempat yang bagus, sayang sekali Magaskara tidak seperti ini." pujian tulus Zraaf lontarkan.
"Anda terlalu memuji."
Zraaf melihat sekelompok anak yang sedang bermain catur dan ada satu serigala putih dan anjing alaskan malamute. Suasana damai yang sangat jarang ditemui.
Saat Zraaf hendak berbalik dia melihat sekelompok lain mulai mengacau, pemandangan yang menarik dan anak-anaknya juga ikut menyapa."Maafkan saya karena tertawa." Zraaf meminta maaf karena tawanya yang meledak
Belum sempat sang sekretaris menjawab mereka melihat sebuah bayangan yang menusuk anak dari akademi korea dan hendak menusuk anak dari magaskara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our World
FanficSelamat datang di dunia kami! cara bertahan hidup paling benar adalah dengan tumbuh menjadi lebih kuat.