33. she's die

42 5 18
                                        

Bulan yang sempat tertutup oleh awan menampakkan dirinya, sinarnya begitu terang dengan warna yang sedikit kebiruan biasanya orang-orang akan menyebutnya blue moon akan tetapi tanpa banyak orang tahu blue moon terjadi bersamaan dengan pertumpahan darah, pembantaian dan penebusan dosa yang dilakukan secara bersamaan oleh dua orang yang berbeda dari keluarga yang sama, keserakahan dan pemutusan keserakahan, benar-benar dua hal yang sangat berbeda tapi berjalan di waktu yang sama.

“Tuan Muda sebelum kesadaran nona menghilang sebaiknya...”

“Kenapa aku harus membunuh noona?” teriak Orion dengan air mata yang masih membanjir

“Tuan muda, saya Lunatic atas nama Neoma ibu dari para penguasa kegelapan saya berjanji akan memberitahukan semuanya setelah anda menyelesaikan tugas anda.” Sahut Lunatic dengan tenang dan tegas

“Neoma? Lunatic kau bercanda Neoma hanya dongeng semata.” teriak Edward yang juga masih menyusun kepingan kejadian yang ada didepan matanya

“Edward Kim, apa menurut mu masuk akal ada awakend yang mampu merenggut kehidupan tanpa menyentuh sang kehidupan itu sendiri? Apa menurutmu masuk akal keluarga penguasa kegelapan terbesar de Cartwright hilang dalam waktu semalam? Apa pembantaian keluarga tuan muda Orion masuk akal? Kecelakaan kedua orang tuamu? Edward ada banyak hal tak masuk akal yang harus diselesaikan dengan cara yang melukai hati nurani orang-orang seperti kalian.”

Sementara itu Lettice telah kehilangan kesadaran sekaligus kontrol akan kekuatannya sendiri, orang-orang kiriman ayahnya semakin kewalahan belum lagi adanya orang yang mati mendadak, menghindari gadis itu adalah jalan terbaik sayangnya Lettice terus mengincar mereka. Meski beberapa kali serangan mereka mengenai Lettice dan menyebabkan luka, Lettice yang telah kehilangan kesadaran akan bangkit dengan cepat dan memberi serangan balasan, satu tebasan darinya tak meleset.

“Tuan Tua Aratus jika seperti ini terus..”

“Kita adalah selanjutnya, kekuatan yang menakjubkan.”

“Tuan bukan saatnya kagum.”

“Lantas apa? Tuan Muda Armenian juga masih diam bukan?” Oliver tertawa mendengar kepanikan bawahannya

Lagipula memang sia-sia jika melawan Lettice saat ini, seperti yang ibu Zraaf katakan, Lettice harus ditusuk tepat di jantung menggunakan belati yang ada ditangan Orion. Sedangkan dia sendiri telah berjanji pada Lettice untuk memastikan gadis itu dibunuh oleh Orion, rasa bersalah gadis itu lebih besar dari apapun, hidup hanya untuk menunggu kematiannya- sungguh angkuh.

“Kau membawa pesananku?”

“Tuan disaat seperti ini...”

“Pakaian itu milik Armenian.”

“oh saya kira selera pakaian anda berubah karena terlalu lama di sisi gadis yang anda cintai alias kelamaan sama Raden Ajeng.”

“Sonnet, ada baiknya kau cepat sedikit atau kau yang pertama kali ku tumbal kan pada Raden Ajeng.”

“Jahat sekali... jika anda menumbalkan saya, anda tidak memiliki asisten pribadi yang siap menemani galau karena jeleknya takdir cinta anda.”

“Sonnet Nadeleine.”

Mendengar nama lengkapnya disebut oleh Oliver, Sonnet segera bergegas mengambil bawaannya yang ia sembunyikan, bercanda sedikit sebelum mati harusnya tidak apa-apa, itulah yang dipikirkan Sonnet tapi sepertinya Tuan tuanya tak ingin bercanda, ya Tuan tuanya pasti tengah menahan patah hati juga— malang.

Matanya biru tak memperlihatkan kehidupan sama sekali ia bagaikan samudra yang tenang tapi ganas, saat birunya samudra melahapnya hanya kematian yang dapat membangkitkan kesadarannya.

Our World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang