Jelita mencicipi sup tomat makaroninya, untuk memastikan rasanya sudah pas, sebelum akhirnya memadamkan api kompor. Belakangan ini dia memang sedang keranjingan membuat menu sederhana dari hasil kebun organiknya di halaman. Berbekal resep dari YouTube, dia mengolah bahan-bahan yang tersedia, menjadi menu lezat dan unik yang belum pernah dicicipi sebelumnya.
Paviliun yang dulunya menjadi gudang Golden Florist itu memang sudah ditempatinya sejak tiga tahun belakangan ini. Sebelumnya, dia tinggal di kontrakan sederhana yang sejak kecil sudah dia tempati bersama mendiang ibunya.
Berkat kemurahan hati Hani, dia diperbolehkan menyulap gudang itu menjadi kediaman yang sangat nyaman. Awalnya Hani sempat menawarkan agar dia tinggal bersamanya saja, tapi tentu saja Jelita menolak dengan halus. Meski rumah Hani sangat besar dengan jumlah kamar yang juga banyak, tapi dia cukup tahu diri. Apalagi Sean dan istrinya juga sempat tinggal di sana waktu itu.Berbekal tabungan yang ditinggalkan mendiang ibunya dan gaji dari Hani yang sedikit demi sedikit dia sisihkan, Jelita berhasil merenovasi gudang itu menjadi kediaman yang sesuai dengan seleranya. Meski berukuran kecil dan hanya terdiri dari tiga ruangan; kamar tidur yang disertai kamar mandi, ruang tamu yang langsung menyatu dengan dapur minimalis, dan sebuah ruangan untuk mencuci dan menjemur pakaian, tapi itu sudah lebih dari cukup bagi Jelita. Apalagi halamannya yang cukup luas, bisa difungsikan sebagai kebun sayur.
Sejak kecil, Jelita sudah terbiasa tinggal di ruangan yang sempit, sehingga dia sangat terlatih berkemas agar ruangan yang ditinggali selalu rapi dan bersih.
"Bon appetit, Jelita!" serunya sambil tertawa kecil, kala menaruh mangkok panas berisi sop tomat makaroni tersebut ke meja.
Harum aroma masakan tersebut membuat perutnya langsung keroncongan. Tapi gadis itu menunggu makanannya agak dingin dulu, sambil membuka map yang diberikan Khalif siang tadi. Dia membolak-balik halaman demi halaman dengan pikiran penuh, lalu memberi catatan di bagian yang dirasanya harus dikoreksi.
Ajakan Khalif untuk bergabung sebagai tim-nya di proyek ekowisata itu membuat Jelita tercenung.
Mungkin Khalif benar, dengan ilmu yang sudah diperolehnya di bangku universitas, sayang sekali kalau dia harus berakhir di toko bunga milik Hani selamanya. Namun, tidak bisa dipungkiri dia merasa sangat bahagia tinggal dan bekerja di sini.
Rasanya Jelita tidak menginginkan kehidupan selain di tempat ini. Rumah kecilnya yang nyaman dan menyediakan semua kebutuhannya yang tidak terlalu banyak, serta bisa menyalurkan hobi merangkai bunga-bunga, sungguh seperti surga dunia yang tidak ingin Jelita lepaskan begitu saja. Dia terlalu nyaman berada di dalam gelembung yang dia ciptakan, sehingga tidak tertarik untuk mencoba gelembung lain yang kata Khalif sangat menjanjikan. Satu-satunya yang mungkin membuat hidup Jelita tidak nyaman, hanya saat diperlakukan layaknya manusia rendahan oleh beberapa kerabat Hani, tapi itu masih bisa dia terima. Toh, tidak setiap hari dia bertemu dan berurusan dengan mereka.
Jelita meraih mangkok sop-nya, ketika mendengar sebuah bunyi yang cukup keras di teras. Gadis itu terkejut dan buru-buru bangkit untuk melihat apa yang terjadi.
Selama beberapa detik, gadis itu melongo tak percaya di balik jendela kaca, saat tatapannya bertemu dengan Sean yang tertawa rikuh sambil memegang pot selada yang terbuat dari gerabah, terguling ke lantai keramik.
Secepat kilat gadis itu melangkah keluar dan mendapati Sean tengah mengembalikan pot-pot tersebut ke tempat semula.
"Mas Sean?"
"Sorry ... aku nggak sengaja menyenggol tanamanmu."
"Nggak apa-apa, kok, Mas. Saya hanya terkejut." Jelita tertawa canggung sambil memeluk lengannya. Dia terlalu terkejut sampai lupa mengenakan luaran untuk menutupi lengannya yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEMUSIM
Romance"Ibu tidak rela Jelita punya Ibu lain yang dia sayangi, selain Ibu, Sean. Kalau kamu benar-benar sayang sama Ibu, tolong yakinkan dia agar mau menjadi menantu Ibu. Tapi, jangan pernah sekali pun bilang kalau ini permintaan Ibu. Yakinkan dia kalau ka...