30. Princess Celestino

491 64 7
                                    

Barcelona, Spanyol.

Sosok gadis cantik dengan rambut pirang sepanjang pinggang itu menatap serius layar laptopnya. Mata aquamarine itu menatap kagum pada sosok pemuda yang sudah menjadi pujaan hatinya sejak kecil. Dia sudah bertekad akan menjadikan pria itu sebagai suaminya kelak.

"Putri Celestino, ada telpon masuk dari Jepang."

Gadis cantik yang dipanggil Celestino itu menoleh, menyuruh sang pelayan mendekat. Lalu menjawab panggilan tersebut. Sudut bibirnya tertarik hingga membuat senyuman indah di wajah cantiknya. Usianya masih belia tapi wajahnya terkesan dewasa.

"Cloe, Zhiff! Persiapkan keperluanku. Besok kita akan ke Jepang untuk mencari calon suamiku," ucapnya senang sambil menatap wajah cantiknya yang mirip boneka hidup. "Apa aku cantik?"

"Tentu saja, Nona. Anda puteri paling cantik di antara semua bangsawan putri di Eropa."

Senyum di bibir Celetino semakin lebar, namun detik selanjutnya wajah itu berubah kesal. "Tapi tetap saja dia lebih memilih orang lain bukan aku." Mata itu menatap kedua pelayannya. "Kalian boleh pergi."

Dua pelayan yang dipanggil itu saling menatap takut. Dalam hati semoga nona mudanya ini tidak membuat masalah.

Jepang adalah kata keramat bagi kedua pelayan Celestino karena nona mereka begitu terobsesi pada pemuda tampan asal matahari terbit tersebut.

"Jangan bilang dia akan menemui pemuda itu," bisik Zhiff si rambut merah.

"Mau bagaimana lagi, kita hanya pelayan."


🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"NEJI!!"

Putra tunggal TerumiMei itu menoleh tatkala sebuah teriakan kencang memanggil namanya genit. Mendadak sebuah kecupan mendarat di bibirnya. Bukan hanya Neji yang kaget, tapi Tenten yang kebetulan melihat hal itu lebih kaget.

Siapa gadis itu? Cantik sekali mirip boneka hidup.

Beberapa gadis di sana menjerit hebat melihat tingkah gadis tak dikenal itu tiba-tiba saja mencium Neji dan sang aktor diam tak bergerak. Remaja itu bahkan tidak marah atau bersikap ketus, hanya terlihat kaget.

Neji mundur. "Ce ... Celestino?" ujarnya kaget. Remaja itu mematung seketika.

Gadis yang dipanggil Celeste itu tersenyum manis. Usianya mungkin sama dengan Neji umurnya. Tubuhnya tinggi seksi, mata bak permata aquamarine dengan rambut lurus panjang yang pirang. Wajahnya sangat cantik bahkan Tenten berani bertaruh tak ada gadis secantik Celestino di sekolahnya. Apapun yang dikenakannya selalu pas di tubuhnya. Gadis itu Sempurna! Mirip boneka Barbie nyata.

Celestino bergelayut manja pada leher Neji. "Aku merindukanmu, Neji. Begitu semalam kau menelponku, aku langsung memesan tiket penerbangan tercepat ke Jepang," ujar Celestino sembari menatap satu persatu wajah-wajah asing yang menatapnya takjub.

"Wah, bisa berbicara bahasa Jepang dia," ucap murid-murid yang lain kagum.

"Hai, namaku Celestino Gulpinar. Aku teman kecil Terumi Neji saat di Kanada."

[END] ✅ Oh, My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang