Rumah Sakit Momoshiki.
"Hwaaa ... Neji! Maafkan aku! Kau seperti ini karena aku!" Tangis Celestino menggema ke mana-mana tak bisa dihentikan. Untung kamar Mark berada di ruangan VVIP jadi meski gadis barbie itu menangis sekencang apapun tak akan terdengar.
Neji memegang kepalanya yang pening. Celestino memang merepotkan. "Kau itu sudah dua hari menangisiku. Berhentilah! Aku tidak apa-apa!" ujarnya kesal meski sebelah tangannya masih di-gips.
"Tapi ... tapi ..." Celestino masih sesegukan.
Nejj menghela napasnya. Dia menatap Celestino kasihan. "Kemari, aku akan memelukmu tapi sebagai gantinya berhentilah menangis." Remaja itu merentangkan sebelah tangannya. Seketika Celestino memeluk Neji senang.
"Kau memang baik Neji."
Dari jauh Tenten terdiam melihatnya, dia yang awalnya hendak menengok keadaan saudara Hinata itu jadi urung. Meraba bagian dadanya yang sakit. Terlebih saat Neji menghapus air mata Celestino. Dasar buaya! Diam-diam Tenten pergi dari tempat itu, membiarkan sekeranjang apel di depan pintu.
Neji melepaskan pelukan Celestino. "Apa kau merasa baikan?"
Celestino mengangguk. "Tapi Neji, apa kau masih mau mengejar gadis tomboy itu? Dia sudah mematahkan lenganmu. Bagaimana jika suatu hari dia mematahkan lehermu nanti?" tanyanya polos sekaligus takut.
Neji tertawa. "Wah, kau mengkhawatirkanku? Sebaiknya kau khawatirkan dirimu sendiri."
"Eh, kenapa?"
"Aku, kan sudah katakan kalau Chakky kembali normal, tapi dia sekarang dia patah hati lagi. Bisa saja dia kembali gay jika kau tak segera mengejarnya!"
Celestino memasang wajah cemberut. "Kau ini mau membantuku atau tidak, sih? Apa kau tahu betapa putus asanya aku menjalani hidup saat tahu Naruto itu gay? Jika dia menyukai gadis lain aku tidak masalah karena aku yakin aku pasti bisa memenangkan hatinya. Tapi kalau yang disukainya itu laki-laki? Bagaimana bisa aku menang? Apalagi orang yang disukai Naruto itu kau," Gadis barbie itu kembali depresi. "Saat kau menelponku dan berkata Naruto sudah normal, aku sangat gembira dan langsung kemari. Apa aku ini kurang cantik?" Celestino menatap wajahnya di cermin.
Neji tertawa. "Kau sangat cantik. Kau bahkan lebih cantik dari Haruno Sakura. Gadis yang paling cantik di sekolahku."
"Benarkah?" Wajah gadis itu nampak bersemu merah.
"Besok Kakakku akan menikah, aku yakin Chakky pasti datang."
"Bisakah kau berhenti memanggilnya Chakky, Terumi Neji?"
"Tidak!" Potong Neji cepat. "Sekali Chakky tetap Chakky."
Celestino cemberut. Neji selalu memanggil Naruto-nya dengan sebutan Chakky. "Lihat saja nanti, jika kelak aku sudah menikah dengannya dan menjadi Ratu di Spanyol, akan kubuat kau memanggilnya Yang Mulia Chakky!" Gemas Celestino hingga keliru menyebut nama Naruto menjadi Chakky.
Neji nyengir mirip kuda. "Oh, baiklah, seperti katamu. Yang Mulia Chakky!!"
"NEJI!!!"
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Konan, ada apa?" tanya Sai saat mendadak tunangannya itu minta bertemu di cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ✅ Oh, My Princess
Fanfic🌹 Follow Author, ya 😄😄 🌹 Disclaimer : Masashi Kishimoto 🌹 Pairing : SasuHina #Repost 🌹🌹 Oh My Princess🌹🌹 Hinata tersenyum menatap tunangannya yang kini berdiri di hadapannya. Gadis itu menyerahkan sebuah kotak kaca berisi kupu-kupu c...