Bab 5

1.3K 128 3
                                    

Leon membuka matanya.

Langit masih gelap tapi sedikit cahaya mulai terlihat. Fajar sudah tiba. Suara burung berkicau dengan keras dan saling bersahut-sahutan.

Dia masih belum sadar disana.

"Hm?"

Dia sedang memeluk apa?

Matanya menjauh dari benda ini lalu melihat keatas, Krauser masih tertidur dengan pulasnya.

Krauser!!!?

Kenapa mereka telanjang juga? Apa yang sudah terjadi kemarin malam? Wajahnya langsung memerah karena pikirannya langsing tertuju kepada hal-hal sialan itu.

Tapi matanya langsung terkunci pada wajah Krauser. Kenapa pria besar ini terlihat tampan saat tertidur huh?

Sedang asyik melihat wajah Krauser, tanpa diduga jika Krauser juga sudah terbangun disana.

"Kennedy" ucap Krauser.

Leon tersadar dan wajahnya langsung lebih memerah karena ditambah malu tertangkap basah sedang memperhatikan wajah mayor didepannya itu.

Dia bangun dan duduk.

Tapi tubuhnya tidak bisa bohong karena seluruh tubuh Leon memerah saking putihnya.

Krauser terkekeh disana.

Krauser ikut terbangun lalu memakai kembali pakaiannya. Setelah itu dia berdiri dan melihat keluar gua. Leon juga memakai pakaian dengan cepat, ternyata mereka tidak telanjang bulat.

"Bersiaplah untuk pergi. Kau sudah tidak demam lagi bukan?" Ucap Krauser.

Huh? Dia demam?

Leon menyentuh dahinya.
"Sepertinya tidak" ucap Leon.

"Bagus. Bersiaplah" ucap Krauser.

.

.

.

Mereka sudah berjalan cukup jauh dari gua. Matahari sudah mulai terik dan membuat mereka kelelahan. Krauser memilih untuk mengikuti arah peta yang dipegangnya.

Leon memimpin karena Krauser harus mengambil air di mata sungai didekat sana.

Dia berdiri diam menunggu Krauser sembari menatap foto Javier Hidalgo yang dibawahnya.

"Dia biang kerok semua ini. Dasar sialan kau" ucap Leon.

Saat sedang memperhatikan foto itu, dia mendengar suara desis ular di belakangnya.

Dia berbalik dan hendak menarik pisaunya tapi dia kalah cepat dengan Krauser yang sudah menancapkan pisau pada kepala ular itu dan berjalan kearah Leon yang menatapnya disana.

"Jadi, kau pikir bow sebenarnya keluar? Kau pernah bertarung dengan mahluk itu bukan?" Ucap Krauser sembari melemparkan botol minum padanya.

"Melihat warga desa tadi, sepertinya virus sudah menyebar" ucap Leon.

Krauser melihat peta ditangannya.
"Informan kita berada didesa ini. Dia yang akan menunjukkan arah dimana Javier Hidalgo bersembunyi. Let's move" ucap Kraiser.

.

.

.

Hujan lagi-lagi turun dengan deras disana. Memaksa mereka untuk berteduh di sebuah pohon yang memiliki dahan besar untuk melindungi mereka dari air hujan.

Udara menjadi dingin.

Leon menyilangkan tangannya sembari menunggu hujan sedikit lebih reda untuk mereka bisa melanjutkan perjalanan.

KREONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang