Bab 20

825 104 17
                                    

Setelah berkeliling kastil, akhirnya
Leon menemukan Ashley yang sedang menangis di sebuah ruangan.

"Ashley" ucap Leon.

Ashley menoleh dan menjauh ketika Leon mendekat kearahnya, takut jika dia menyakiti Leon lagi.

Leon mencoba menenangkan Ashley.
Sampai mata Ashley melihat lengan Leon yang sudah terinfeksi oleh virus plaga.

"Kau juga terinfeksi?" Ucap Ashley kaget.

"Sepertinya ya" ucap Leon.

Dengan kondisi yang sama, Leon akhirnya berhasil meyakinkan Ashley untuk melanjutkan perjuangan mereka bersama-sama.

"Kita harus terus bergerak maju. Kita akan mengakhiri semua ini bersama" ucap Leon.

"Aku tidak bi—"

"Kau bisa" ucap Leon.

Setelah ikatan emosional terjadi diantara mereka, akhirnya Ashley ikut dengan Leon.

Luis kembali menghubunginya.

"Hey amigo! Kau sangat lama! Aku sekarang ada di ruangan dansa, letaknya ada di seberang halaman kastil"

Luis langsung menutup saluran panggilan itu.

"Setelah semua ini selesai, apakah kau ingin menjadi bodyguard ku?" Ucap Ashley.

"Masih banyak orang hebat untuk dijadikan bodyguard mu" ucap Leon.

"Tapi aku hanya ingin kakakku yang menjagaku" ucap Ashley.

Leon berhenti berjalan dan menatap Ashley.

"Aku harus mencari tahu keberadaan kekasihku, aku tidak bisa menjadi bodyguard mu" ucap Leon.

"Kemana kekasihmu?" Ucap Ashley.

"Dia hanya hilang" ucap Leon.

Pasti Krauser akan kembali.

Mereka berjalan di bagian lain kastil, tiba-tiba ada seorang pengikut Salazar dan membuka Leon terpenjara dalam sebuah kandang hingga memisahkan Ashley dan Leon.

"Pergi! Lari sekarang!" Teriak Leon sembari menembak ganado yang hendak mendekat kearah Ashley.

Ashley pergi dari sana.
Berlari meninggalkan Leon yang susah payah melawan ganado yang ada didalam kandang.

Saat semuanya sudah selesai, seorang pria muncul dari sebuah pintu dan membuat Leon terdiam ditempatnya.

"Jack" ucap Leon.

Krauser tidak menjawab dan hanya menatap Leon yang masih terkurung didalam sana.

"Kenapa?" Ucap Leon.

Leon merasa campur aduk. Disisi lain dia rindu pada Krauser tapi disisi lain, dia sangat marah karena Krauser bergabung disini.

"Seharusnya kau tidak kesini, Leon" ucap Krauser.

Masih suara yang sama.

"Pulanglah bersamaku" ucap Leon.

Krauser terkekeh.
"Sekarang, rumahku ada disini, bukan bersamamu" ucap Krauser.

Hati Leon sakit mendengar itu. Bagaimana bisa Krauser berkata seperti itu setelah mereka baru saja bertemu kembali.

"Tinggalkan gadis itu disini, dan pulanglah. Aku tidak ingin melihatmu lagi" ucap Krauser.

"Jack!! Tunggu! Jack!" Teriak Leon.

Tapi Krauser pergi.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Krauser? Kenapa tiba-tiba dia menjadi berubah drastis seperti itu?

.

.

.

Setelah beberapa lama, Ashley muncul di lantai atas dan memperlihatkan kunci kepada Ashley.

"Ashley!"

"Aku menemukan kuncinya!" Ucap Ashley senang.

Ashley melemparkan kunci itu kedalam dan menunggu Leon diatas sana. Tapi seseorang menariknya dari belakang.

"Lepaskan!!" Teriak Ashley.

Leon berbalik dan melihat seseorang dengan jubah berwarna merah membawa Ashley pergi.

"Lepaskan dia!" Teriak Leon sembari menembak.

Tapi orang itu tetap berjalan dan pergi.

"Sialan!"

Leon sedang membuka gembok kerangkeng ini. Setelah terbuka, tiba-tiba Ada mengirimkan pesan.

Gadis itu dibawa ke tempat tahta.

Syukurlah Ada memberitahunya, dia jadi tahu kemana harus mencari Ashley.

Disepanjang jalan, dia terus memikirkan Krauser. Memikirkan alasan mengapa Krauser melakukan ini.

Leon memegang erat cincin yang ada di jari manisnya.

Saat sampai di tempat tahta, dia melihat Ashley yang ditahan oleh dua orang pengikut Salazar.

"Hati-hati!" Teriak Ashley sembari menatap keatas.

Sialnya, sebelum dia melakukan sesuatu, orang dengan jubah merah itu datang dari atas dan menyergap dirinya.

"Mulai ritualnya" ucap Salazar.

Ashley dipaksa meminum air berwarna hitam.

"Sialan" ucap Leon.

Salazar berdiri di singgasananya dan tersenyum kearah Leon.

"Lemparkan dia" ucap Salazar.

Hah?

Tubuh Leon diangkat dan dilemparkan kedalam sebuah lubang didepan.

"Leon!!!!!!" Teriak Ashley.

Untungnya, sebelum dia terjatuh, dia memegang rantai yang bergelantung dan mendarat dengan sempurna.

"Pria pendek sialan itu sangat menyebalkan" ucap Leon.

Setelah menemukan jalan keluar, Leon masuk kedalam elevator dan pergi kembali keatas.

Saat menunggu di elevator, gejala plaga yang ada didalam tubuh Leon semakin memburuk. Dan dia kembali mendapatkan pengelihatan dari lord Saddler.

"Penderitaan yang kau rasakan bisa saja berakhir jika kau bergabung bersamaku, sama seperti yang dilakukan oleh gadis itu"

Lalu terlihat jika seseorang menatap sebuah pisau dengan simbol ular di dekat gagangnya.

Siluet Krauser muncul di pisau yang sangat tajam itu.

Leon membeku ditempatnya. Apakah itu berarti jika Krauser akan membunuhnya?

Elevator pun berhenti.
Berhenti di area pertambangan.

Saat pintu terbuka, terlihat Luis yang sudah menunggunya sembari menunjukkan kotak yang sepertinya berisi obat itu.

"Aku membawakan ini untukmu" ucap Luis.

.

.

.

TBC

KREONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang